jpnn.com, SOLO - Anggota Aliansi Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) sempat diteror oleh orang tak dikenal (OTK), seusai mengungkap data kunci seputar kematian Gilang Endi Saputra saat mengikuti Diklatsar Menwa kampus itu.
Menurut Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP UNS Alqis, bukan dirinya saja yang sempat diteror OTK tersebut beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Polisi Tetapkan 2 Mahasiswa UNS Solo Tersangka Kasus Kematian Gilang Endi Saputra
"Ada beberapa teman yang juga mendapatkan teror," ungkap Alqis saat dihubungi via sambungan telepon, Selasa (9/11).
Versi Alqis, teror itu juga dialami oleh Presiden BEM UNS Zakky Musthofa Zuhad dan menterinya.
BACA JUGA: Innalillahi, Suriyati Tewas dalam Posisi Memangku si Bungsu & Merangkul 2 Putrinya
"Saya agak lupa juga bagaimana kejadiannya dan kapan waktunya, karena nomor saya sendiri ada dua," ucap Alqis yang diteror melalui pesan di IG BEM FKIP.
Dia menduga teror itu terkait dengan unggahan IG BEM FKIP yang mengungkap data mengenai kegiatan Menwa yang konon tidak dibuka oleh media dan pihak kampus.
Penelusuran JPNN.com, akun @bemfkipuns di Instagram mengunggah rundown kegiatan Diklatsar Pra Gladi Patria XXXVI Menwa UNS secara utuh pada 4 hari yang lalu.
Alqis menyebut data tersebut adalah kunci dari proses penyidikan kematian Gilang Endi akibat adanya kekerasan.
"Jika kampus berani membuka data, kami juga akan membuka data. Tetapi, yang kami nantikan belum terealisasi hingga saat ini," tutur mahasiswa yang juga terlibat dalam Tim Investigasi Aliansi Mahasiswa UNS itu.
Walakin, Alqis belum bersedia membeber temuan dari tim investigasi. Dia berdalih menunggu pihak Rektorat UNS membuka temuannya terlebih dahulu.
Sementara itu, Presiden BEM UNS Zakky membenarkan adanya teror yang dia dan beberapa rekannya terima.
Namun, sekarang teror itu sudah tidak terjadi lagi. "Semoga itu hanya orang iseng," ucapnya.
BACA JUGA: Begini Kondisi Markas Menwa UNS Setelah Gilang Endi Meninggal, Lihat Foto Nomor 5
Zakky juga belum bersedia membuka hasil investigasinya terkait kegiatan Menwa UNS dan kematian Gilang Endi, meskipun dia mengeklaim punya informasi valid.
"Kami dapat informasi kronologi dari informan yang insyaallah otentik, karena dia adalah pendamping Diklatsar Menwa," ujar Zakky.
Dia juga mendapat informasi bahwa pihak rektorat melakukan pertemuan dengan kuasa hukum dari Novaria, eks mahasiswa UNS yang bersedia membeberkan kronologi Diklatsar 2013 yang konon juga memakan korban jiwa.
"Kami belum bisa bahas dari pertemuan itu," tandas Zakky. (mcr21/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Romensy Augustino