PII Gandeng IDI Percepat Pemulihan Kesehatan dan Ekonomi Nasional

Jumat, 18 Juni 2021 – 17:45 WIB
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) meluncurkan Prarapimnas PII 2021 sekaligus menggelar webinar bertema Transformasi Peran Insinyur Untuk Percepatan Pemulihan Kesehatan dan Ekonomi Nasional di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (18/6). Fathan

jpnn.com, JAKARTA - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengajak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk membangun kemandirian kesehatan tanah air.

Sejauh ini, PII melihat alat-alat kesehatan (alkes) Indonesia mayoritas masih impor.

BACA JUGA: Ketua IDI Jatim Beber Sejumlah Fakta Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 di Bangkalan

Sementara itu, insinyur dalam negeri memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan sarana demi kemandirian industri kesehatan Indonesia.

"Kemajuan teknik insinyur sudah jelas dampaknya bagi kesehatan. Namun, ironisnya kolaborasi dengan ahli kesehatan masih kurang," kata Ketua Umum PII Heru Dewanto, di Jakarta Selatan, Jumat (18/6).

Heru mengatakan, berdasarkan e-katalog pengadaan alkes, Indonesia mengimpor hampir 88 persen dari luar negeri.

Industri kesehatan nasional hanya berkontribusi 12 persennya saja. Menurut dia, hal ini sangat disayangkan.

"Oleh karena itulah, maka kami lihat di sini kemandirian kesehatan adalah keniscayaan," jelas dia.

Lebih lanjut kata Heru, insinyur dan dokter harus menjadi pilar utama menghadapi pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Hadiri Pelantikan Insinyur UNSRAT, Ketum PII Sampaikan Pesan Ini

Heru melihat praktik kerja sama jarang terjalin antara insinyur dan dokter di Indonesia.

Sejauh ini, PII yang berusia 69 tahun, sementara IDI 71 tahun, tidak pernah bergandengan tangan menghadapi masalah.

"Oleh karena itu, PII membuka komunikasi demi penanganan pandemi. Dua profesi penting ini harus bekerja sama," jelas dia.

Menurut Heru, cara menanggulangi dampak pandemi yang membuat kontraksi ekonomi perlu inovasi yang lebih.

BACA JUGA: Seorang Janda Selalu Menerima Banyak Tamu, Tetapi Ada yang tak Diundang, Pasrah

Dia pun mengajak para insinyur melihat masalah itu dan mencarikan solusinya. Sebab, hakikatnya insinyur adalah medium. 

Sementara itu, Ketua Umum IDI Daeng Muhammad Faqih melihat para insinyur Indonesia kurang tertarik untuk memberikan karyanya terhadap industri kesehatan.

Dia menilai insinyur Indonesia lebih tertarik dengan pembangunan infrastruktur.

Namun, Daeng mengharapkan kerja sama dengan IPI ini bisa mendorong minta para insinyur.

"Mudah-mudahan para insinyur mendorong industri kesehatan nasional," kata dia.

Dia menilai seluruh negara tengah berubut sumber daya kesehatan untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

Pada masa lalu, Indonesia juga kesulitan mendapat akses ventilator, masker, dan APD.

Dalam acara tersebut, PII turut mengundang Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dan Dirut PT Indofarma Arief Pramuhanto. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganjar Mengerahkan Semua Tenaga Kesehatan dari IDI dan PPNI untuk Kudus


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PII   IDI   kesehatan   ekonomi nasional  

Terpopuler