Pikir Baik-baik, Ini 5 Dampak Pacaran Putus Sambung Bagi Kesehatan Mental

Selasa, 13 April 2021 – 13:47 WIB
Ilustrasi pacaran. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - Putus-nyambung dalam suatu hubungan mau tak mau pasti akan menguras emosi Anda dan pasangan.

Suasana hati otomatis juga akan terpengaruh, misalnya jadi murung, cepat marah, dan enggan beraktivitas seperti biasa. 

BACA JUGA: Bantu Cukupi Cairan Tubuh, 8 Buah ini Bisa Cegah Dehidrasi

Bahkan, pacaran putus-nyambung disebut-sebut dapat berefek pada kesehatan mental. Benarkah demikian?

Berikut beberapa bahaya yang mungkin perlu Anda tahu jika hubungan putus nyambung terus dijalani.

BACA JUGA: PJJ Setahun, Anak-Anak Mengalami Krisis Kesehatan Mental

1. Risiko Terhadap Kesehatan Mental

Tanpa disadari hubungan yang putus lalu nyambung berulang kali bisa menyebabkan masalah mental, seperti stres.

BACA JUGA: Waspada! 7 Makanan Sehat ini Bisa Merusak Ginjal

Tentunya dalam jangka panjang, hal ini bisa berbahaya untuk Anda dan pasangan.

Menjalani hubungan yang tidak cocok lama-kelamaan bisa membuat Anda dan pasangan sama-sama stres. 

Nah, pasangan yang seperti ini biasanya akan sering bertengkar atau bahkan meningkatkan risiko kekerasan fisik.

Hal ini juga tidak sehat apabila dijalani terlalu lama dan akan sering berdampak terhadap kesehatan mental.

2. Perubahan Emosi yang Memicu Konflik

Ketika menjalani hubungan putus akibat pertengkaran atau perselingkuhan dan kemudian menyambung atau bersama kembali, tanpa disadari ada perubahan emosi dalam diri Anda.

Perubahan tersebut, misalnya menjadi lebih cemburu, posesif, cemas, khawatir, dan sebagainya. Karena merasakan hal seperti itu, maka tak heran jika sikap Anda atau pasangan ikut berubah dan memicu konflik di dalam hubungan.

Semakin lama Anda terjebak dalam kecemasan atau ketakutan, maka Anda bisa saja stres dan depresi.

Padahal hubungan yang sehat sebaiknya sama-sama saling memupuk kepercayaan dan punya komitmen yang jelas.

3. Berujung Saling Menyakiti

Hubungan tidak sehat pada akhirnya tidak memiliki tujuan yang jelas dan malah justru saling menyakiti satu sama lain.

Tak hanya menyakiti dalam artian fisik saja, tapi perasaan pun ikut dikorbankan.

Jadi, pertimbangkanlah jika memang hubungan Anda dan pasangan sering putus nyambung, apakah layak untuk dipertahankan dan dilanjutkan?

4. Tidak Bisa Lepas dari Pasangan

Hubungan putus-nyambung sering membuat Anda semakin bergantung kepada pasangan dan tak ingin melepaskannya.

Hal semacam ini sebenarnya sudah mencerminkan hubungan yang tak sehat. Jika dibiarkan, kesehatan mental Anda mungkin saja terganggu.

Bila Anda memang ingin kembali memulai suatu hubungan dengan pasangan, pastikan dilandasi komitmen yang jelas.

Jika dalam hubungan tak ada komitmen, Anda hanya akan berputar pada lingkaran hubungan putus nyambung yang tak berakhir dan akan selalu bergantung pada pasangan.

5. Hubungan Putus Nyambung Dijadikan Solusi Masalah

Dalam menjalani hubungan, pasangan yang putus nyambung sebenarnya tidak tahu bagaimana menyelesaikan permasalahan.

Bagi pasangan tersebut, putus adalah suatu pemecahan masalah.

Padahal, masalah bukan untuk dihindari, tapi dihadapi dan dicari solusinya bersama-sama.

Jika setiap kali ada masalah selalu menghindar, kedewasaan dalam diri dan hubungan pun tak bisa tumbuh.

Apabila ini terus berlanjut, bagaimana jika nantinya akan membentuk bahtera rumah tangga?

Pacaran putus-nyambung pada akhirnya memang dapat mengganggu kesehatan mental Anda.

Untuk itu, pikirkan dengan baik setiap keputusan saat ingin mengakhiri atau menjalin kembali suatu hubungan.

Jangan sampai, Anda terkesan plin-plan atau dianggap susah move on dari pasangan. Bila sudah tidak cocok dan tidak nyaman, tak masalah mencari pasangan yang baru.

Jika memang Anda dan pasangan terjebak dalam hubungan putus nyambung dan ingin memperbaikinya, tidak ada salahnya melakukan konseling hubungan dengan psikolog ataupun psikiater.

Konseling hubungan tak hanya berguna untuk pasangan suami istri, namun juga berguna bagi mereka yang masih pacaran terutama jika ada rencana menikah di kemudian hari.(klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lawan Perubahan Iklim, Generasi Muda Harus jadi Aktor Utama Melindungi Bumi


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler