Pilgub Jateng, Perebutan Massa NU Bakal Seru

Minggu, 11 Februari 2018 – 00:24 WIB
Ida Fauziah. Foro: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SEMARANG - Panggung politik jelang Pilgub Jateng makin seru. Dua kubu yang bersaing, Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan Sudirman Said (SS)-Ida Fauziyah, saling mencari celah untuk memenangkan jago masing-masing.

Kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan santri jadi komoditas politik pada pilgub Jateng. Jumlah nahdliyin yang besar diincar kedua paslon.

BACA JUGA: Pemilih Loyal Ganjar Hanya 30%, Sudirman Said Siap Rebut 70%

Memang, Taj Yasin Maimoen atau yang akrab disapa Gus Yasin merupakan putra kiai karismatik pemilik Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang, Mbah Maimoen Zubair.

Praktis, seluruh santri jebolan Sarang dan pesantren yang dekat dengan Mbah Moen digadang-gadang bakal mendukung Ganjar-Yasin.

BACA JUGA: Ganjar, Antara Bantahan Andi-Miryam dan Tuduhan Setnov-Nazar

Namun, aroma NU bukan hanya milik Taj Yasin. Rivalnya, Ida Fauziyah, juga orang NU asli. Ida yang digandengkan dengan Sudirman Said sangat dekat dengan Fatayat dan Muslimat NU.

Ida juga getol melakukan penetrasi di sejumlah pondok pesantren di Jateng untuk mengambil hati kalangan santri.

BACA JUGA: Ganjar Tegaskan PDIP Satu Komando dan Tak Bisa Diadu Domba

Pengamat politik dan pemerintahan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Amin Farih menjelaskan bahwa meski sama-sama punya massa NU dan santri, setiap calon punya segmen sendiri.

”Gus Yasin mungkin menguasai santri yang berbasis pesantren, terutama yang alumni Pondok Pesantren Sarang,” katanya kepada Jawa Pos Radar Semarang.

Sedangkan Ida menguasai kalangan Fatayat dan Muslimat. ”Sama-sama NU, tapi segmennya beda. Ini baru kalkulasi struktural. Dalam praktiknya bisa saja berbeda, bergantung mesin partainya,” tegas dia.

Amin menambahkan, tidak semua santri di Jateng berasal dari kalangan Ponpes Sarang atau mantan murid Mbah Moen.

Artinya, tidak bisa dipastikan semua santri merapat ke Gus Yasin. Kalangan Fatayat dan Muslimat juga tidak bisa dipastikan bakal mendukung Ida seluruhnya.

Menurut dia, arah dukungan nahdliyin bergantung perspektif masing-masing. Sebab, tidak sedikit santri yang punya loyalitas pada partai atau organisasi. Selain itu, tingkat edukasi politik santri dan NU berbeda-beda.

”Jadi, santri atau NU tidak bisa digeneralisasi jadi satu. Artinya, calon tidak bisa mengklaim merangkul NU atau santri. Ibaratnya, ada satu wadah, tapi yang mencari banyak,” terangnya. (amh/c10/oni)

Head-to-Head di Pilgub Jateng

Ganjar Pranowo-Taj Yasin

Parpol Pengusung dan Pendukung

PDIP: 4.295.598 suara (27 kursi)

Golkar: 2.497.282 suara (10 kursi)

Demokrat: 1.120.729 suara (9 kursi)

PPP: 1.151.753 suara (8 kursi)

Nasdem: 1.035.126 suara (4 kursi)

Total : 10.100.488 suara (58 kursi)

Sudirman Said-Ida Fauziyah

Parpol Pengusung dan Pendukung

PKB: 2.305.444 suara (13 kursi)

Gerindra: 1.963.080 suara (11 kursi)

PKS: 1.076.518 suara (10 kursi)

PAN: 1.208.202 suara (8 kursi)

Total : 6.553.244 suara (42 kursi)

Sumber: Hasil Pemilu 2014, diolah

Keterangan:
Pada Pilgub 2013, Ganjar yang berpasangan dengan Heru Sudjatmoko meraih 6.962.417 suara (48,82 persen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Kerahkan Semua Anggota DPR dari Dapil Jateng


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler