Pilgub Jatim, Senator Lia Istifhama Sebut Khofifah Pemimpin Perempuan Paripurna

Kamis, 17 Oktober 2024 – 09:38 WIB
Senator atau anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Provinsi Jawa Timur Lia Istifhama. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Senator atau anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jawa Timur Lia Istifhama menyoroti komposisi calon Gubernur Jawa Timur yang notabene semuanya adalah tokoh perempuan.

Ketiga calon Gubernur tersebut memiliki karakter, reputasi dan rekam jejak yang berbeda.

BACA JUGA: Respons Anggota DPD Ning Lia Setelah Mendapat Kiriman Karangan Bunga Ucapan Selamat dari Prabowo

Namun bagi Senator cantik itu, nama calon Gubernur Jatim incumbent Khofifah Indar Parawansa memiliki pesona yang berbeda dari kedua pesaingnya.

"Nama Khofifah Indar Parawansa dalam dunia politik Indonesia sudah tidak asing lagi. Sejak tahun 1990-an, Khofifah merupakan aktivis sekaligus politisi yang mengubah stigma bahwa perempuan hanya bisa masak (memasak), macak (berdandan) dan manak (melahirkan)," ujar Senator Lia Istifhama melalui keterangan resminya pada Kamis (27/10).

BACA JUGA: Kinerja Luar Biasa, Khofifah-Emil Terdepan Jadi Pilihan Semua Kalangan

Karier politiknya dimulai saat dia berusia 27 tahun menjadi anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1992-1997. 

Pada pemilu berikutnya, 1997, ia terpilih kembali menjadi anggota DPR. Pada periode ini, Khofifah hanya bertahan dua tahun. Karena pada waktu itu, tahun 1998, terjadi peralihan rezim Orde Baru ke Era Reformasi.

BACA JUGA: Khofifah Ungkap Peran Penting Sektor SKT untuk Perekonomian Jawa Timur

Pada tahun 1999, Khofifah diangkat menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan oleh Presiden  terpilih Abdurrahman Wahid pada kabinet Persatuan Indonesia.

Khofifah pun menjadi Ketua Umum PP Muslimat NU yang dielu-elukan kaum perempuan hingga saat ini. Betapa tidak? Kiprahnya di kemasyarakatan memang makin terasa dan berkesan di hati seluruh lapisan masyarakat.

Tak heran, pada Pilpres 2014, Khofifah diminta menjadi salah satu juru bicara politik pasangan Jokowi-JK. Hasilnya berbuah manis. Jokowi menang, dan meminta Khofifah untuk menjadi menteri sosial pada kabinet Kerja 2014-2019. Kemudian, menjadi Gubernur Jawa Timur mulai tahun 2019 hingga 2024.

Moncernya karier Khofifah pun diakui banyak pihak. Tak terkecuali politisi milenial yang meraih suara tertinggi nasional kategori DPD RI Perempuan non Petahana.

Adalah Lia Istihama, senator cantik yang acap kali menyebut soosok Khofifah adalah panutan politiknya. Begini alasannya.

“Sebelum Bu Khofifah menjadi pemimpin sepertinya sangat asing ya di Indonesia apalagi Jawa Timur yang nota benihnya banyak kiai, ulama tradisional dalam memandang sosok perempuan menjadi pemimpin. Namun, ketika Khofifah memimpin Jatim dan pastinya sebelumnya sangat aktif di dunia perpolitikan Jatim mindset tentang perempuan memimpin itu sudah berbeda. Fakta inilah yang harus diakui sebagai alasan kuat mengapa beliau sangat patut kita teladani dan menjadi panutan bersama,” ujar Ning Lia sapaan akrabnya.

Ning Lia yang merupakan aktivis nahdliyyin itu, menilai kepimpimpinan Khofifah khususnya di Jatim mengirimkan pesan yang kuat tentang kesetaraan gender dan memperlihatkan bahwa perempuan dapat menjadi pemimpin yang sukses dalam berbagai bidang, termasuk di bidang politik dan pemerintahan.

“Ibu Khofifah bisa disebut sebagai pemimpin Perempuan modern yang paripurna. Beliau menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia dengan seribu prestasi yang diakui dunia internasional,” ujar Ning Lia.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler