Pilih Opsi Pelat Hitam Haram Nikmati BBM

Kamis, 25 November 2010 – 07:57 WIB

JAKARTA -- Pemerintah masih intensif menggodok opsi mana yang bakal diterapkan dalam kebijakan pembatasan BBM bersubsidi yang diberlakukan mulai awal tahun depanNamun, dari dua opsi yang disiapkan untuk diajukan ke DPR, pemerintah cenderung pada opsi kedua, yakni seluruh mobil pelat hitam dilarang membeli BBM subsidi.

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh, opsi mengharamkan seluruh mobil pelat hitam membeli BBM subsidi dinilai lebih mudah pelaksanaannya di lapangan dan dapat menghemat uang negara lebih besar

BACA JUGA: Rp 125 T Dana Asing Banjiri Indonesia

’’Opsi yang melarang semua mobil pelat hitam membeli BBM subsidi, tentu lebih besar penghematannya dan pelaksanaannya lebih mungkin (mudah),’’ kata Darwin usai membuka acara Forum Komunikasi Keselamatan Migas di Jakarta, kemarin


Perlu diketahui, Menko Perekonomian Hatta Rajasa sebelumnya mengungkapkan, ada dua opsi penghematan BBM bersubsidi yang masih butuh pertimbangan DPR

BACA JUGA: Investor Dubai Berminat Masuk Riau

Pertama, semua mobil  pelat hitam dilarang menggunakan BBM subsidi
Kedua, semua mobil pelat hitam dengan tahun pembuatan 2005 ke atas dilarang menggunakan BBM subsidi

BACA JUGA: Angkutan Umum Bebas PPN



Terkait waktu pelaksanaan yang rencananya mulai 1 Januari 2011, menurut Darwin, pemerintah bersemangat melakukan hal tersebutKendati demikian, tentunya harus dibahas bersama DPR terlebih dahuluDarwin menjelaskan, kebijakan penghematan BBM bersubsidi harus dilakukan untuk menghemat uang negara serta mempertajam sasaran yaitu hanya pihak-pihak yang berhak dapat menikmati BBM bersubsidi

’’Ingat lho, kita harus berani melangkah, mulai melangkahApakah akan sempurna? Belum tentuTapi kita (harus) mulai melangkahKalau tidak, akan terlalu besar dampak BBM bersubsidi (terhadap keuangan negara) kalau (volumenya) meningkatKalau meningkat 10 persen saja, itu sudah Rp 10 triliunItu ekuivalen dengan berapa sekolah?’’ ujarnya

Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H Legowo menambahkan, jika seluruh mobil pelat hitam dilarang membeli BBM bersubsidi, maka dapat menghemat BBM sebesar 11 juta kiloliter (kl)Sementara jika opsi hanya mobil dengan tahun pembuatan 2005 ke atas yang dilarang, maka penghematan dapat mencapai 8 juta klSeperti apa nanti pelaksanaannya di lapangan?

Menurut Evita, pemerintah telah memiliki beberapa skenario, tergantung opsi yang nantinya disetujui DPRPada tahap awal, penghematan BBM bersubsidi ini akan dilakukan di kota besarKota mana yang dipilih, Evita enggan menyebutkanNamun, lanjut dia, Pulau Jawa dan Bali merupakan daerah paling banyak menggunakan BBM bersubsidi yakni sekitar 60 persen dari total kuota

Sementara itu, Pertamina mengharapkan mekanismenya dibuat semudah mungkin’’Kami masih belum tahu mekanisme yang digunakanTapi, kan ada dua opsiKami menyarankan pilih yang mudah diimplementasikan, baik bagi penjual maupun masyarakat,’’ kata VP Corporate Communication Pertamina MHarun kemarin (24/11)’’(Di antara semua opsi itu) tentu yang lebih mudah pelaksanannya, semua kendaraan pelat hitam tidak mendapatkan BBM bersubsidi,’’ lanjut dia

Meskipun begitu, lanjut Harun, tentu saja kendaraan pelat kuning juga ada pembatasanKendaraan jenis taksi eksekutif seharusnya juga tidak menikmati BBM bersubdisi’’Jadi cuma angkutan umum, roda dua, dan roda tiga, serta nelayan,’’ tuturnya

Taksi jenis eksekutif menggunakan kendaraan mewah, seperti Mercedes-Benz, dan menerapkan tarif lebih mahal ketimbang tarif taksi pada umumnyaDengan demikian, Harun berpendapat bahwa penggunanya juga merupakan masyarakat kelas atas.

Saat ini, kata Harun, Pertamina masih menunggu keputusan pemerintah memilih skenario pembatasan yang mana’’ Kami menjaga level stok BBM bersubsidi dan BBM nonsubsidi di masyarakatJumlahnya saat ini sangat mencukupi dan siap jika ada permintaan tambahan,’’ ujarnya.

Harun memaparkan bahwa Pertamina menjaga stok BBM bersubsidi dan BBM nonsubsidi untuk 20 hari ke depan’’Setiap hari datang tambahan stokTapi, mengingat bahwa Indonesia adalah negara kepulauan, ketersediaan dijaga di posisi 20 hariSaat ini kami menyediakan premium, solar, dan minyak tanah sebesar 3,2 juta kiloliter per hariSementara dengan konsumsi pertamax 2.500 kiloliter per hari, stok yang kami sediakan  200.000 kiloliter,’’ tuturnya(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala Teknik Tambang Ditatar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler