Pilih Pansel KPK, Todung Tolak Demokrat

Jumat, 25 Juni 2010 – 06:36 WIB

JAKARTA - Todung Mulya Lubis memilih bertahan sebagai anggota pansel pimpinan KPK daripada menerima tawaran jabatan anggota Dewan Pembina Partai DemokratHal itu diungkapkan Todung dalam rapat pleno pansel pimpinan KPK di Hotel Santika, kawasan KS Tubun, Jakarta Barat, kemarin (24/6).

"Saya tadi melaporkan kepada rapat sebelum saya diadili oleh semua anggota pansel

BACA JUGA: Abdul Hadi Jamal Tegaskan Keterlibatan Jhonny Allen

Sebab, banyak sekali pertanyaan yang menyangkut diri saya
Saya menyatakan kepada pansel bahwa saya tetap memilih berada di keanggotaan pansel," papar Todung saat ditemui di sela-sela rapat pleno pansel pimpinan KPK kemarin

BACA JUGA: Hepatitis Mulai Jadi Pusat Perhatian Dunia

Keputusan itu, lanjut Todung, sudah dipikirkan masak-masak
"Putusan ini saya buat dengan sangat sadar karena arti penting KPK," katanya

BACA JUGA: Korban Video Porno Ariel, Pelecehan Seksual pada 33 Anak



Todung melanjutkan, sebagai penggiat antikorupsi, dirinya merasa perlu ikut mengawal pemilihan calon pimpinan KPKSebab, saat ini terdapat pelemahan-pelemahan dalam pemberantasan korupsi"Karena itu, saya tidak ingin lembaga KPK ini jatuh ke tangan calon-calon pimpinan yang bisa jadi mencederai institusi KPK itu sendiriJadi, keputusan saya akan sangat bertanggung jawab untuk tetap berada di pansel KPK," tegasnya

Soal penolakan tawaran dewan pembina, Todung mengatakan telah menghubungi Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum"Tadi pagi saya sudah sampaikan ke Anas, tapi belum bisa dihubungiJadi, saya kirim SMS ke diaIntinya, saya minta izin untuk tetap berada di pansel KPK dan tidak jadi bergabung dengan jajaran Dewan Pembina Partai Demokrat," ujarnya

Selain kepada Anas, Todung memberi tahu Andi MallarangengMenanggapi itu, Andi mengatakan bahwa pihaknya menghormati dan menghargai keputusan tersebut"Dia mengatakan, kalau itu keputusan Saudara Todung, putusan itu saya hargai dan hormati karena pansel juga tugas yang penting bagi negara," cerita Todung

Patrialis Akbar, ketua pansel pimpinan KPK, menghormati keputusan TodungPilihan tersebut, kata Patrialis, bisa memberikan suntikan semangat kepada anggota pansel KPK yang lain"Pak Todung itu dikenal memiliki reputasi baikKalau masuk partai, tidak berarti reputasi itu hilangTapi, memang masyarakat menginginkan jangan ada orang parpol dan kawan-kawan (anggota pansel KPK), kelihatannya inginkan orang yang indenden," papar Menkum dan HAM ketika ditemui saat jeda rapat pleno pansel pimpinan KPK kemarin

Sementara itu, rapat pleno pansel KPK kemarin mengagendakan pembahasan mekanisme seleksi administratifRapat pleno akan berlangsung tiga hari, mulai kemarin hingga besokPengumuman hasil seleksi administratif bakal dilakukan Senin depan (28/6)(ken/c4)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya 35 Pemilukada yang Lancar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler