Dalam sambutannya, Ani Bambang Yudhoyono menyampaikan pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar Indonesia terbuka pada setiap penelitihan dan simposium kesehatan
BACA JUGA: Tekanan Ekonomi, Ribuan Warga Pati Sakit Jiwa
Tidak terkecuali adanya kerjasama dengan pihak luar negeriBACA JUGA: Cara Jitu Atasi Anak Tak Doyan Sayur
Ani menegaskan, di kalangan nasional
BACA JUGA: Tiap Tahun, Junk Food Renggut Nyawa 40 ribu Warga Inggris
Menurut Ani, sebagian masyarakat yang tinggal di pelosok menganggap tabu terhadap vaksin tersebut"Saya terkejut sekaligus khawatir terhadap banyaknya penderita Hepatitis B di Indonesia," terangnya.Dia mengungkapkan, masyarakat perlu disosialisasikan mengenai gejala awal penyakit hepatitisSebab kata Ani, jika hal tersebut diabaikan maka akan berdampak pada kematian.
Sementara itu, lanjut dia, penderita hepatitis di Indonesia belum mendapatkan pelayanan kesehatan maksimal di Indonesia Tidak heran dia melihat banyak masyarakat terpaksa ke luar negeri, khususnya ke China untuk melakukan pengobatan"Sejauh ini hanya dengan transplantasi hati sebagai salah satu solusi untuk penderita hepatitis," ungkap Ani.
Dia menyampaikan, bahwa beberapa masyarakat yang pernah melakukan transplantasi hati di dalam negeri belum banyak yang berhasilMeski sudah banyak tenaga ahli yang dimiliki IndonesiaNamun, Ani berharap mereka tidak berhenti belajar dari pengalaman dokter ahli di China"Mengingat disana sebagai tempat transplantasi hati yang diakui dunia," tambahnya.
Menkes, Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, hepatitis B dan C kini tidak hanya menjadi perhatian Indonesia sajaMelainkan juga sudah menjadi konsentrasi di dunia"PErhatian tidak hanya perlu diberikan ditingkat lokal dan nasional tetapi juga di tingkat regional dan global," ujarnya.
Pada 2003 lalu, Kemenkes telah mengupayakan untuk melakukan pencegahan terhadap bayi yang baru lahirSaat ini, tambah Endang, pihaknya telah berhasil menurunkan prevelensi hepatitis B pada anak di bawah 4 tahun dari 6,2 persen menjadi 1,4 persen
Tahun ini, kata dia, Indonesia bersama Brazil dan Columbia berhasil megangkat isu tentang hepatitis virus dalam sidang WHO executive boardUsulan tersebut disampaikan mengingat mayoritas pengidap hepatits B terdapat di negara berkembang"Termasuk IndonesiaMeskipun askes pada teknologi dan fasilitas pencegahan dan pengobatan dimiliki oleh negara maju," terangnya.(nuq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 250 Ondel-Ondel Pecahkan Rekor MURI
Redaktur : Tim Redaksi