jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku sudah bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk membahas mengenai wakil gubernurnya.
Dia mengatakan, selama ini belum ada komunikasinya dengan Mega terkait hal itu. Bertemu Mega, Ahok mengisyaratkan terkait pemilihan Wagub DKI tidak ingin diperlakukan seperti Siti Nurbaya yang dijodohkan dengan Datu Maringgih, tokoh dalam novel fenomenal karya Marah Rusli.
BACA JUGA: Soal Wagub DKI, Ahok Kepincut Prestasi Djarot
"Ibu (Megawati) tuh enggak pernah ngomong, ya saya datangin Bu Mega. Saya bilang, masak yang mau menikah saya, tapi ibu yang pilih? Kan saya yang akan makai orangnya," ujar Ahok di kompleks Istana Negara, Jakarta, Minggu, (30/11).
Menurut Ahok, jika harus bersanding dengan tokoh dari PDI Perjuangan, maka ia memilih nama mantan Wali Kota Blitar Djarot Saeful Hidayat. Hal itu, kata Ahok, sudah disampaikan juga pada Mega.
BACA JUGA: 33 Titik Rawan Banjir di Jakarta
Ahok mengaku memilih Djarot bukan karena yang bersangkutan berasal dari parpol. Namun, Ahok sendiri tidak menyampaikan hasil pertemuannya dengan Mega tersebut.
"Saya bukan karena Djarot PDIP, tapi kebetulan dia PDIP, jadi harus minta izin Bu Mega dong. Jadi saya punya pilihan lebih banyak. Bu Mega bilang tidak mungkin dia usulkan dua nama," sambungnya.
BACA JUGA: Sebulan, Satu Pelajar Tewas Akibat Tawuran
Dibanding Boy Sadikin, Ahok mengaku memang memilih nama Djarot. Selain nama lain seperti PNS DKI Jakarta Sarwo Handayani.
"Tiga-tiganya bagus, ada plus minusnya. Saya sih memang berpikir kalau dikasih, saya cenderung pilih Djarot," tandas Ahok.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Minta Harga Tiket Masuk Ancol Dikaji Ulang
Redaktur : Tim Redaksi