jpnn.com - Hobi nyanyi dan minum-minuman keras secara gratisan, Sephia, 39, bertekad untuk menjadi penyanyi kafe seumur hidup.
Sebenarnya, sang suami, Donwori, 43, melarang untuk melanjutkan pekerjaannya itu.
BACA JUGA: 3 Balita Jadi Korban Bom Samarinda, Lukanya Parah
Namun, wanita yang tinggal di Kertajaya itu membawa paksa pernikahannya ke Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya.
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
BACA JUGA: Balita Intan, Anita, Alvaro dan Triniti Jadi Korban Molotov di Parkiran Gereja
UMUR memang sudah hampir kepala empat, namun semangatnya masih berusia 20 tahunan. Sephia merasa bila suaranya juga merdu.
Begitu pula, soal bodinya, Sephia merasa seksi sehingga bisa menarik para pengunjung kafe yang hadir.
BACA JUGA: Cinta Terlarang Adik dan Kakak Ipar Berujung Kematian
”Umur sih boleh tua. Eh soal penampilan dan pelayanan yang perawan saja kalah ama aku,” kata Sephia percaya diri di PA saat pengambilan akta cerai di PA, Jumat (11/11).
Tampil seksi dengan dress ketat warna kuning, semua pengunjung memang bisa melihat lekuk tubuh Sephia.
Ia pun terlihat percaya diri dengan menenteng tas dan berjalan bak model yang cantiknya sudah tiada tandingannya.
”Olahraga rajin biar seksi terus gini. Kebetulan anak ikut suami, jadi sekarang saya punya waktu untuk fokus dan merawat diri,” kata Sephia.
Di usianya yang memasuki 40 tahun, Sephia mengaku kalau masih banyak restoran dan kafe yang memanggilnya.
Ia memang tergabung dalam grup musik electone di Surabaya.
Di grup musik itu Sephia didapuk menjadi manajer sekaligus koordinator grup.
”Saya memang jarang merekrut artis lagi. Artis saya hanya dua orang saja. Soalnya saya masih ingin ngeksis di panggung. Selain meluapkan isi hati lewat lagu, saya sering datang ke kafe itu karena ingin minum grentongan,” kata ibu satu anak itu.
Menjadi penyanyi kafe sejak SMP membuat ia tak pernah mau meninggalkan kehidupannya untuk seumur hidup.
Bahkan, demi tekatnya itu pun, ia menggugat cerai suaminya, Donwori yang melarangnya.
Donwori kesal karena Sephia jarang tidur di rumah dan tidak mau merawat dia dan keluarganya.
”Saya itu termasuk orang sabar. Saya biarkan dia seneng-seneng itu selama kami menikah 15 tahun. Mana ada suami yang kuat dan terima dengan sikap istrinya,” kata Donwori yang juga mengambil akta cerai dalam waktu yang sama.
Padahal, sebagai pengusaha sepatu di salah satu toko Blauran, Donwori sebenarnya sudah bisa menghidupi istri dan anaknya tanpa harus dibantu oleh istrinya.
”Saya inginnya dia bantu saya di toko. Tidak mau. Lha malah saya diceraikan, ya sudahlah. Cari istri lagi,” kata Donwori tertawa.
(*/no)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Kronologis Penangkapan Pelaku Bom Samarinda
Redaktur : Tim Redaksi