jpnn.com, JAKARTA - Pasangan calon kepala daerah yang diusung PDIP atau partai politik pendukung pemerintah lain di Pilkada 2020, belum tentu bakal kalah di daerah yang pada Pilpres 2019 lalu dimenangkan Prabowo Subianto.
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, dalam pilkada hal yang menjadi acuan utama adalah figur pasangan calon kepala daerah. Bukan lagi Jokowi, Prabowo atau koalisi parpol yang ada.
BACA JUGA: PDIP Papua Rapatkan Barisan Jelang Pilkada 2020
"Saya kira dalam pilkada yang diandalkan adalah figur calon kepala daerah. Bukan figur Jokowi atau partai koalisinya. Jadi, menang atau kalah banyak bergantung siapa calon yang diusung," ujar Ujang kepada jpnn.com, Jumat (7/2).
Direktur eksekutif Indonesia Political Review ini juga menyebut, bergabungnya Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo dalam kabinet Indonesia Maju, tak banyak mempengaruhi keterpilihan calon yahg nantinya diusung Partai Gerindra, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya Prabowo menang.
BACA JUGA: Pilkada Depok: Gerindra dan PDIP Bersatu Untuk Menang di Kampung PKS
"Calon yang diusung Gerindra tak akan terkait dengan dua elitenya yang masuk jadi menteri. Tetapi tergantung dari banyak faktor lain. Salah satunya faktor tokoh yang diusung. Jika tokoh yang diusung kuat secara popularitas dan elektabilitas maka akan menang. Begitu juga sebaliknya," kata dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini.
Indonesia akan kembali menggelar Pilkada serentak 2020. Tercatat ada 270 daerah yang akan menggelar pemilihan kepala daerah pada 23 September mendatang. Tumpuannya, 9 daerah menggelar pemlihan gubernur, 224 daerah menggelar pemilihan bupati, dan 37 daerah menggelar pemilihan wali kota. (gir/jpnn)
BACA JUGA: PDIP Optimistis Menang di Pilkada Medan dan Solo
Redaktur & Reporter : Ken Girsang