jpnn.com - LUBUKPAKAM- Diwarnai suasana panas dan alot dari ratusan massa di sekitar kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Deliserdang, Sumut, akhirnya rapat pleno KPUD dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Deliserdang pada Selasa (29/10) petang memutuskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati berlangsung dua putaran.
Berdasarkan rekapitulasi suara, dari 11 pasangan calon yang bertarung tak ada pasangan calon yang meraih suara 30 persen + 1 suara.
BACA JUGA: KPU Tegaskan Perbedaan DPT Hanya Sementara
Pasangan nomor urut 1 Ashari Tambunan-Zainuddin Mars (AZAN) yang meraih 29,99 persen suara akan bertarung di putaran kedua dengan pasangan no urut 6, Tengku Akhmad Tala'a-Hardi Mulyono (ABDI) yang meraih 18,63 persen suara.
BACA JUGA: Calon Kalah Bilang: Kalah tak Berarti Hina
Acara yang tertunda satu jam dari jadwal semestinya itu baru rampung sekitar pukul 14.30 wib. Hujan intrupsi mewarnai jalannya rapat pleno yang dipimpin Ketua KPU Deliserdang, Muhammad Yusri. Seluruh perwakilan pasangan bupati nomor urut 1 sampai no urut 11 hadir dalam pleno tersebut.
"Kami menyayangkan banyak warga yang tak mendapat formulir C-6 saat Pilkada berlangsung," kata salah seorang perwakilan pasangan calon disela-sela rapat. Interupsi tersebut dijawab dingin oleh Ketua KPUD Deliserdang Muhammad Yusri.
BACA JUGA: Jamin Keaslian, Formulir C1 Diberi Tanda Khusus
"Ini rapat pleno. Untuk merekapitulasi jumlah perolehan suara pada Pilkada. Kami akui pemilih minim. Tapi di forum ini bukan mau membahas itu," kata Yusri.
Rusdi Sinuraya, mewakili pasangan nomor urut 5, Musdalifah-Syaiful Syafri juga sempat melakukan intrupsi disela-sela rapat pleno. Dia bilang, dalam pelaksanaan Pilkada Deliserdang, banyak warga yang sudah meninggal juga terdaftar di DPT. "KPUD tidak profesional dalam Pemilukada kali ini. Kami protes keras," katanya.
Di luar kantor KPUD Deliserdang, ratusan massa pendukung dari salah satu pasangan calon berkumpul untuk mengikuti jalannya rapat pleno. Mereka menghujat KPU Deliserdang yang dinilai tak genah dalam pelaksanaan Pemilukada yang digelar 23 Oktober lalu.
"Kami tidak mendapat C6. Jadi kami tidak bisa memberikan suara kami," teriak massa yang sempat mengancam akan membakar kantor KPUD jika Pilkada berlangsung satu putaran.
"Bakar... Bakar ... Ayo kita masuk ke dalam. Sudah nggak betul si Yusri (Ketua KPU Deliserdang) ini," teriak mereka sambil mendorong-dorong pagar.
Kekesalan warga yang berada di luar pagar kantor KPU Deliserdang ini juga dipicu karena layar lebar dan infocus yang menyiarkan rekapitulasi dari dalam gedung kantor KPUD ternyata tak berfungsi.
Dalam rapat pleno yang berlangsung tiga jam itu, Yusri yang didampingi komisioner Fajar Pasaribu, Bajoka Nainggolan, Agusnedi, Zakaria Siregar dan Sekretaris KPUD Hayat Simatupang sepakat mengesahkan surat keputusan KPUD dengan butir terpenting adalah menetapkan Pilkada Deliserdang berlangsung dua putaran.
"Kami sahkan Pilkada dua putaran. Secara terbuka sudah kita saksikan apakah ada penetapan bupati terpilih pada hari ini, ternyata itu tak terjadi," jelas Yusri selepas memimpin rapat pleno kepada wartawan.
Yusri menyebutkan rapat pleno ini yang terjadi putaran kedua dimana akan diikuti oleh paslon peringkat satu dan dua yang ditetapkan oleh KPU. Hal ini sesuai Peraturan KPU Nomor 16 Tahun 2010, bilamana ada pasangan calon mendapat suara 30 persen lebih akan ditetapkan pemenang, namun bila tak ada dilangsungkan putaran kedua. Rapat pleno itu dihadiri Tim Sukses masing-masing Paslon Bupati, Muspida, dan ribuan masyarakat dengan pengawalan kepolisian dan TNI.
Tengku Akhmad Tala’a dan Hardi Mulyono yang tercatat sebagai satu-satunya pasangan calon yang mengikuti rapat pleno tersebut mengaku terharu atas hasil keputusan pleno KPUD Deli Serdang. Pasangan dengan akronim 'ABDI' itu melihat hasil suara sudah sesuai rekapitulasi yang dihimpun tim ABDI yakni pasangan Ashari Tambunan-Zainudddin Mars (AZAN) memperoleh 29,99 persen dan pasangan nomor ABDI nomor 6 memperoleh 18,63 persen.
"Terima kasih kepada komisioner KPUD Deliserdang yang bekerja maksimal merekapitulasi suara dengan sungguh-sungguh. Pilkada akhirnya sesuai harapan kami yaitu dua putaran," kata Tengku Akhmad Tala'a yang akrab disapa Tengku Amek.
Dia mengatakan pasangan ABDI mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang berpartisipasi besar dan menggunakan hak pilih sehingga pasangan ABDI maju ke putaran kedua Pilkada Deliserdang.
Hardi Mulyono menambahkan pasangan ABDI mengharapkan dukungan masyarakat Deli Serdang pada putaran kedua. Mantan Sekjen DPD Partai Golkar Sumut ini mengimbau masyarakat datang ke TPS.
“Pada putaran kedua nanti ditentukan apakah masyarakat mau perubahan atau tidak. Kalau menghendaki perubahan ya pasangan ABDI siap mengemban amanah,” ujarnya sembari mengimbau seluruh partai pengusung, Ormas, dan OKP untuk menjaga stabilitas keamanan Deliserdang.
Untuk mengantisipasi kericuhan saat pleno berlangsung, kantor KPUD Deliserdang dikawal ratusan personel kepolisian dari empat Polres, yakni Polres Deliserdang, Polresta Binjai, Polres Belawan dan Polresta Medan. Ada juga personel brigadir mobile (Brimob) bersenjata lengkap yang menjaga dua pintu masuk ke dalam kantor.
Saat pleno berlangsung, lalu-lintas di sepanjang Jalan Karya Jasa diblokir oleh aparat. Sejauh pantauan Sumut Pos, tak ada satu pun kendaraan yang boleh melintas. Polisi setempat mengalihkan lalulintas ke Jalan Karya Asih.
Langkah sterilisasi juga terlihat di Jalan Tanjung Gabus, persis di sebelah kantor Bupati Deliserdang. Jalan ini adalah jalan utama yang harus dilalui jika ingin menuju kantor KPU Deliserdang. Ratusan polisi berkumpul dan melakukan sweeping terhadap setiap mobil yang melintas.
Salah satu mobil bermotif hitam kuning milik salah satu organisasi kepemudaan juga ikut diberhentikan. Bahkan, mobil yang bergambar pasangan calon bupati nomor urut 6 Tengku Akhmad Tala'a dan Hardi Mulyono tak luput dari razia.
''Kami mengamankan tujuh orang dari OKP yang kedapatan membawa senjata tajam (sajam)," ungkap Kapolres Deliserdang, AKBP Dicky Patrianegara, saat ditemui di sekitar kantor KPUD. (mag-1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi PDIP Nilai Pemerintah Cuek terhadap Kebudayaan
Redaktur : Tim Redaksi