Pilkada DKI Starting Point Prabowo jadi Capres

Selasa, 25 April 2017 – 10:38 WIB
Prabowo Subianto. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti dari LIPI Siti Zuhro mengatakan Pilkada DKI Jakarta 2017 menjadi starting point untuk menentukan siapa yang akan memimpin di Pilpres 2019.

Menurutnya, posisi Partai Gerindra kini makin kuat setelah menunjukkan konsistensi sebagai oposisi selama hampir 13 tahun. Sehingga, kepercayaan publik terhadap partai pimpinan Prabowo Subianto semakin besar.

BACA JUGA: Pengamat Sebut Anies Bisa Tinggalkan Kursi Gubernur Pada 2019

Kepercayaan masyarakat kepada Gerindra, tidak bisa dipungkiri berujung pada figur Prabowo Subianto yang digadang-gadang sebagai calon presiden 2019. Bahkan Pilkada DKI lalu bisa dijadikan contoh pengaruh Prabowo.

"Sebagai test case yang kemarin (pilkada DKI). Prabowo dalam ucapannya mengatakan 'kalau ingin saya jadi presiden, menangkan Anies-Sandi'," ujar Wiwiek, sapaan akrab Siti Zuhro saat berbincang dengan JPNN, Selasa (25/4).

BACA JUGA: Golkar Persilakan Presiden Ganti Menteri yang Tak Produktif

Pernyataan Prabowo menurut Wiwiek, merupakan kunci. Tidak hanya untuk menyemangati partainya tapi juga penyemangat bagi mantan Komandan Jenderal Korps Pasukan Khusus (Kopassus) itu.

Menariknya, penyataan Prabowo terbilang mujarab. Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pun berhasil menumbangkan petahana Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot S Hidayat di putaran kedua.

BACA JUGA: Muhammadiyah: Capres Terkuat 2019 Tetap Jokowi dan Prabowo

Nah, dalam konteks Pilpres 2019, Siti masih belum bisa menyimpulkan apakah sosok Prabowo akan menjadi antitesis dari Joko Widodo. Seperti halnya kemunculan Anies, antitesis dari kepemimpinan Ahok.

"Ini harus dilihat secara umum. Apakah Prabowo akan jadi antitesa terhadap leadership yang ditunjukkan oleh Jokowi. Ini yang perlu mendapatkan satu jawaban yang firm, ketika menuju ke sana (pilpres-red)," tutur Wiwiek.

Namun demikian dia mendorong agar penyediaan calon-calon pemimpin dimulai dari sekarang. Baik presiden maupun wakilnya. Apalagi waktunya semakin sempit. Sebab, konsentrasi partai politik masih akan diarahkan pada Pilkada serentak 2018.

"Jadi harus ada energi yang tersisa untuk menyiapkan capres dan cawapres untuk Pemilu 2019. Calon-calon juga harus mulai dikeluarkan dari kandangnya sejak sekarang. Tidak dielus-elus saja di dalam," pungkas Wiwiek. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Sudah Perintahkan Seluruh Kader Bergerak demi Prabowo


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler