Pilkada Makin Dekat, Hasto Gembleng Kader Banteng di Jateng

Sabtu, 02 Juni 2018 – 23:23 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) DPD PDIP Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (2/6). Foto: DPP PDIP for JPNN

jpnn.com, SEMARANG - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan menggembleng kader-kader partainya di Jawa Tengah untuk bejuang sungguh-sungguh dalam menghadapi Pilkada Serentak 2018 pada 27 Juni mendatang. Menurutnya, memenangkan calon yang diusung PDIP di pilkada bukan sekadar menjadikan kader sebagai pimpinan daerah, tetapi juga demi memperjuangkan ideologi.

“Menjaga dan membumikan Pancasila adalah tugas sejarah. Seluruh kader Partai harus berdiri di depan, terus meningkatkan kualitas kekaderan, dan untuk urusan Pancasila, kita tidak pernah bergeser," ujar Hasto saat menghadiri Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (2/6).

BACA JUGA: Sebaiknya Bu Mega Maju Pilpres Lagi ketimbang Dirundung soal Gaji

Hasto menegaskan, setiap kader PDIP harus aktif mengambil peran dalam mengemban tugas sejarah. Untuk itu, katanya, kader-kader partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu juga harus membiasakan diri dengan perkembangan zaman.

Lebih lanjut Hasto mengatakan, Indonesia sedang diuji dengan maraknya ancaman kekerasan, intoleransi dan fundamentalisme. Wujud ancamannya pun makin mengejutkan.

BACA JUGA: Wahai Semua Kader PDIP, Tolong Simak Surat Putra Bu Mega Ini

Teror di Surabaya beberapa waktu lalu adalah contohnya. Pelakunya adalah orang yang berpenampilan biasa, namun nekat melakukan tindakan antikemanusiaan.

Menurut Hasto, permasalahannya adalah adanya upaya mengganti ideologi bangsa dan negara. “Inilah yang bisa berujung pada terancamnya NKRI,” tegasnya di Rakordasus yang dihadiri Wasekjen DPP PDIP Utut Adianto, Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto, serta para ketua DPC PDIP di provinsi yang beribu kota di Semarang itu.

BACA JUGA: Massa PDIP Serbu Radar Bogor, DPR: Teror Tak Bisa Dibenarkan

Selain itu, Hasto juga mengingatkan kader-kader pelopor di PDIP agar selalu bersikap negarawan dan rendah hati dalam mengejar prestasi. Selain itu, kader pelopor di PDIP juga harus memperkuat partai berlambang kepala banteng itu.

“Kita harus berdedikasi bagi partai, bangsa dan negara. Berpolitiklah dengan penuh rasa cinta terhadap tanah air,” imbuhnya.

Politikus asal Yogyakarta itu lantas mencontohkan lingkungan yang sudah berubah. MIsalnya, dahulu Indonesia dianggap negara yang lebih ketimbang Tiongkok, Singapura dan Malaysia.

Namun, kini yang terjadi sebaliknya. Di Tiongkok, misalnya, sudah mampu membangun gedung berlantai 30 hanya dalam waktu 15 hari karena menguasai teknologinya.

"Kini mereka maju lebih cepat. Sementara kita masih ribut saja soal isu asing dan aseng tanpa mau belajar secara obyektif soal bagaimana mereka bisa melakukannya. Karena itulah, mari kita berjuang agar menjadi bangsa berdikari. Kuasailah ilmu pengetahuan dan teknologi, kedepankan riset di segala bidang," ulas Hasto.

Insinyur lulusan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menambahkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menginginkan pembangunan yang benar-benar terkonsep dan dirancang. Karena itu, kata Hasto, DPP PDIP menginginkan semua kader melangkah maju melalui transformasi dan pemanfaatan teknologi.

"Begitu pun transformasi partai kita. Saya harap itu dimulai di Jawa Tengah. Ideologi kokoh, namun transformasi harus kita lakukan sesuai perkembangan yang ada," tukas Hasto.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Radar Bogor, Kader PDIP Sepertinya Termakan Isu Liar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler