jpnn.com, JAKARTA - Perkumpulan Warga Muda (PWM) mengatakan pemuda memiliki peran penting dalam penyelenggaran pemilihan serentak 2020. Untuk itu, komunitas muda itu pun mengajak pemuda-pemudi Indonesia dapat mengawal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) agar berjalan dengan sehat.
Momentum lima tahunan mesti menjadi pondasi dalam pembangunan daerah dan penguatan peran pemuda.
BACA JUGA: Ujang Semes Nekat Masuk Kamar Mandi, Mawar Berteriak Minta Tolong, Akhirnya Terbongkar
“Komunitas-komunitas anak muda lokal harus jadi kekuatan. Jadikan daerah sebagai pusat pembangunan berkelanjutan," kata Koodinator Program Pembangunan Komunitas Rominta Yani Siregar dalam keterangan resmi, Senin (7/12).
Ia mengatakan daerah membutuhkan generasi muda yang selalu berorganisasi, berinisiatif juga proaktif menjaga demokrasi, toleransi dan kelestarian lingkungan di tingkat lokal.
BACA JUGA: Usai Pulang dari Perbatasan, Oknum PNS Kemenkumham Langsung Ditangkap Polisi, Oh Ternyata
Pilkada merupakan ruang pencarian pemimpin yang mampu mendayagunakan pemuda.
“Sekarang momentum pilkada. Pastikan kita dapat memilih pemimpin daerah yang baik. Kepala daerah yang pro anak muda dan pro kebijakan lingkungan yang sehat,” terangnya.
BACA JUGA: KPU Optimistis Partisipasi Masyarakat pada Pilkada 2020 Mencapai 77,5 Persen
Pegiat Indonesian Parliamentary Center Ahmad Hanafi mengatakan memilih dan dipilih, terpilih atau tidak terpilih itu bukan hal yang sangat penting.
Namun yang terpenting harus menjadi pemilih yang aktif cerdas dan bertanggung jawab menjaga demokrasi.
"Menjaga demokrasi ini sehat di level normatif hingga praktis," terangnya.
Staf Departemen Advokasi Kebijakan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Josua Situmorang mengatakan calon pemimpin daerah harus memperhatikan kebijakan reforma agraria.
Itu harus didukung juga dengan kandidat yang memiliki kemauan politik dan keberpihakan pada pemuda.
BACA JUGA: Ujang Semes Melakukan Aksi tak Terpuji Agar Terangsang, Baru Begituan dengan Istri
"Kandidat yang memisahkan diri dari elit bisnis dan politik. Terpenting lagi setiap kebijakan petani harus menjadi subjek pembangunan" pungkasnya.(dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad