Pilkada Solo: Gibran Belum Bisa Dihubungi, Bagyo Berzikir

Rabu, 09 Desember 2020 – 08:49 WIB
Gibran-Teguh (kiri) dan Bagyo-Supardjo. Foto: Radar Solo Photo

jpnn.com, SURAKARTA - Hari ini menjadi penentuan siapa yang akan memenangi Pilkada 2020 di Kota Solo. Apakah putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bersama pasangannya Teguh Prakosa? Atau duet Bagyo Wahyono dan FX Supardjo alias Bajo?

Radar Solo melansir, beragam aktivitas dilakukan pasangan calon (paslon) menanti detik-detik pilkada. Berkumpul dengan keluarga hingga memperbanyak doa dan ziarah ke makam leluhur dilakukan.

BACA JUGA: Debat Pilkada Solo: Gibran Bilang Begini Soal COVID-19

Sekretaris Tim Pemenangan Paslon Nomor Urut 1 Gibran-Teguh, Budi Prasetyo mengatakan, Gibran dan Teguh lebih banyak menghabiskan waktu mereka masing-masing bersama keluarga. “Beberapa kali ke DPC koordinasi internal,” katanya.

Gibran rencananya akan menggunakan hak pilihnya di TPS 22 Manahan, sementara wakilnya Teguh di TPS 14 Baluwarti, Pasar Kliwon.

BACA JUGA: Wow, Gibran bin Jokowi Ungkap Cara Mutakhir Menangani Penyebaran Covid-19

Sayang, Gibran belum bisa dihubungi.

Teguh Prakosa membenarkan detik-detik jelang pilkada diisi dengan berkumpul bersama keluarga dan konsolidasi dengan tim sukses.

BACA JUGA: Bajo Si Penantang Gibran Bin Jokowi Berani Buka Data, Luar Biasa

“Beberapa kali juga datang ke acara internal DPC (PDIP Surakarta). Kemarin malam juga ikut rapat virtual bersama satgas,” kata pasangan Gibran Rakabuming Raka ini.

Selain itu, dia sempat ziarah ke makam orang tuanya di kompleks pemakaman bekas Keraton Kartasura. “Ya mendoakan orang tua, terus sekalian minta restu. Kalau besok terpilih, bisa amanah kepada masyarakat, itu saja,” tutur Teguh.

Usai dari makam, Teguh juga menyempatkan diri mampir ke kantor DPC PDIP Surakarta di Brengosan untuk mengontrol persiapan quick count Pilwalkot Surakarta. “Tadi siang saya lihat sudah hampir selesai ya, layar juga sudah dipasang, setelah itu saya pulang,” kata Teguh.

Di tiga hari masa tenang, Teguh mengatakan kalau dia lebih banyak di rumah bercengkerama dengan keluarga. Sambil sesekali menggelar pertemuan dengan internal partai. "Masih pandemi juga to, kalau tidak penting sekali saya pilih di rumah saja," kata Teguh.

Untuk kegiatan Gibran, Teguh mengaku kurang memonitor. Namun, koordinasi terus berjalan setiap hari.

“Kemarin sudah bagi tugas sama Mas Gibran. Saya daerah selatan seperti Semanggi, Laweyan, Baluwarti, Pasar Kliwon sampai Serengan. Sedangkan Mas Gibran di area utara, seperti Banjarsari dan Jebres. Namun, nanti lihat kondisi lapangan juga,” ujarnya

Sementara itu, rival Gibran-Teguh, Bagyo Wahyono dan F.X. Supardjo (Bajo) sama-sama memanjatkan doa dari kediaman masing-masing agar diberi ketenangan hati saat hari pencoblosan.

Bagyo bersama istri menyempatkan ziarah ke makam kedua orang tuanya di TPU Pracimaloyo, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo sekitar pukul 14.00. Setelah itu, malamnya menggelar wiridan (baca zikir, Red) agar diberi ketenangan hati dalam menghadapi hari pencoblosan. “Ya berdoa sendiri-sendiri. Pak Pardjo (F.X. Supardjo) di rumahnya, saya juga di rumah,” jelas dia.

Wiridan itu dilakukan sebagai upaya memanjatkan doa pada Yang Maha Kuasa agar pilwakot ini berjalan lancar, kondusif, aman, dan damai. Dia percaya upaya yang dilakukan sebelumnya cukup untuk membawa dia menang dalam pilwalkot. Sekalipun kalah, dia tak menyesal karena sudah berupaya maksimal dalam kontestasi politik ini.

“Sejauh ini dukungan ke kami cukup merata, tapi Laweyan saya yakin tinggi perolehan suaranya. Pesan saya yang menang jangan jumawa, yang kalah harus legawa,” tutup dia. (atn/ves/bun/ria)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler