Pilkades di Pesawaran Ricuh, Keluarga Calon Kades Tewas Ditusuk

Sabtu, 26 Oktober 2019 – 01:59 WIB
Mursalin, keluarga salah seorang calon kepala desa tewas setelah ditusuk usai pelaksanaan pilkades di Desa Banjarnegeri, Kecamatan Waylima, Pesawaran, Lampung, Senin (21/10). FOTO FAHRURROZI/RADARLAMPUNG.CO.ID

jpnn.com, PESAWARAN - Mursalin, 55, korban penganiayaan dan penusukan saat pemilihan kepala desa (Pilkades) di Desa Banjarnegeri, Kecamatan Waylima, Pesawaran, Lampung, Senin (21/10) akhirnya meninggal dunia.

Keluarga salah seorang calon Kepala Desa Banjarnegeri itu sempat dirawat di RSUD setempat, namun tidak dapat bertahan. Ia mengembuskan nafas terakhir sekitar pukul 08.0 WIB, Jumat (25/10).

BACA JUGA: Polisi Ungkap Peran Detail Shairil Anwar di Kasus Penganiayaan Ninoy Karundeng

Kepala Dinas Kesehatan Pesawaran Harun Tri Djoko mengatakan, diduga Mursalin tewas karena infeksi pada luka tusuk yang dialaminya.

”Saya dapat laporan dari petugas medis ambulans, diprediksi (penyebab tewasnya Mursalin) karena bagian luka tusuknya membiru,” kata harun.

BACA JUGA: Penunjukan Wamenhan dari Kalangan Industriawan Dinilai Tepat Dampingi Prabowo

Dengan menggunakan ambulans Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pesawaran, jenazah Mursal dibawa ke rumah duka. ”Jenazah kami antarkan ke rumah duka di Tanggamus dengan ambulans,” sebut dia.

Terpisah, Kepala Pekon Banjarmanis Anjar mengatakan, jenazah Mursalin tiba sekitar pukul 11.30 WIB.

BACA JUGA: Ditanya Soal Perppu KPK, Menko Polhukam Mahfud MD Beri Penjelasan Begini

”Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga putra. Tertua masih SMA. Kemudian SD dan satu masih di PAUD,” kata Anjar seperti dilansir radarlampung.co.id hari ini.

Anjar menyatakan, pihak keluarga berharap aparat kepolisian segera mengungkap tuntas kasus tersebut. Kemudian pelaku mendapatkan hukuman setimpal.

”Kalau harapan kami selaku pihak desa dan keluarga berharap, agar para pelaku segera ditangkap dan diadili sesuai perbuatan mereka,” tegasnya.

Menurut Arpan, salah seorang warga yang turut mengantar ke rumah sakit, peristiwa itu terjadi saat penghitungan suara.

BACA JUGA: PNS Korban Penculikan Itu Akhirnya Ditemukan, Jasadnya Dikubur dan Dicor Semen

”Saya habis salat Asar. Waktu saya mau ke lokasi (pemungutan suara), tahu-tahu ada orang rame dan meminta tolong saya nganterian dia (Mursalin, Red) ke rumah sakit. Spontan saja, tanpa pikir lagi, langsung saya bawa ke rumah sakit. Kalau kejadiannya seperti apa, saya kurang tau,” kata Arpan. (ozi/ais)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler