Sebagaimana diberitakan Reuters, sebagian besar toko dan tempat usaha lainya di Kabul misalnya, terlihat tutup sejak pagi
BACA JUGA: Hadapi Al Qaeda, CIA Sempat Minta Tolong Swasta
Sementara itu, sejumlah besar personil tambahan polisi sibuk memeriksa mobil-mobil yang jumlahnya sendiri tak seberapa, yang sempat terlihat parkir di jalanan.Sementara di bagian selatan kota Kandahar, beberapa roket kecil dilaporkan sempat ditembakkan, tepat menjelang dimulainya proses pemungutan suara
BACA JUGA: Korut Beri Sinyal Siap Berdialog
Wartawan Reuters pun mendengar setidaknya dua ledakan, sedangkan sumber dari pihak keamanan menyatakan ada empat orang terluka akibat kejadian itu.Presiden Afghanistan Hamid Karzai, menjadi salah satu di antara sekian orang yang memulai proses pemungutan suara yang dipandang amat penting tersebut
Karzai menjalani proses pemungutan suara di bawah lindungan keamanan tingkat tinggi, di tempat pengambilan suara yang berlokasi di sebuah SLTA dekat istana kepresidenannya di Kabul
BACA JUGA: Kontroversi Celana Pendek Michelle Obama
Dalam kesempatan itu, Karzai berkesempatan menyampaikan kepada wartawan bahwa ia mengharapkan kemenangan dengan hasil mayoritas dalam satu putaran saja."Satu putaran (adalah juga) sesuai harapan dan untuk kepentingan negeri ini," katanya, sembari menyatakan dirinya tidak khawatir dengan ancaman terjadinya kekerasan.
Dalam pemilihan ini sendiri, Karzai terutama berhadapan dengan lawan cukup berat yang tak disangka sebelumnya, yang adalah mantan menteri luar negerinya, Abdullah AbdullahSejumlah polling menunjukkan bahwa Karzai bisa menang dengan angka cukup meyakinkan, namun berkemungkinan tak mendapatkan hasil mayoritas seperti diharapkan pihaknya, hingga bisa jadi harus mengikuti putaran kedua Oktober depan.
Karzai dalam hal ini juga dikenal mengandalkan dukungan dari sebagian besar mantan pimpinan kaum militan negeri ituKenyataan ini jelas mengkhawatirkan bagi pihak negara-negara Barat, lantaran para komandan perang garis keras bakal memiliki kekuatan lagi - jika Karzai menang.
Di pihak lain, bagi Presiden AS Barack Obama khususnya, momen pilpres Afghanistan ini juga merupakan semacam tes tersendiriPasalnya, Obama belum lama ini justru sudah memerintahkan sebuah program peningkatan personel militer dalam jumlah besar tahun ini, dalam rangka strategi terbaru mereka untuk mematahkan kekuatan dan pengaruh kelompok Taliban(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tamiflu Picu Serangan Stroke
Redaktur : Tim Redaksi