jpnn.com - RAKYAT Amerika Serikat telah memberikan suaranya dalam pesta pemilihan presiden.
Penghitungan kini masih terus berlansung, dan Donald Trump (capres dari Partai Republik) unggul tipis atas rivalnya dari Demokrat, Hillar Clinton.
BACA JUGA: Suara Clinton Bertambah jadi 215, Trump Masih 245
Pilpres di AS, sebagaimana di negara lain, bukan hanya soal kelompok mana yang menang. Namun nantinya terkait kebijakan atau aturan sosial, hukum, keamanan. Semuanya.
Seperti dilansir dari AFP, Rabu (9/11), ada beberapa isu utama yang sangat penting buat rakyat AS memilih pemimpinnya di Gedung Putih.
BACA JUGA: Dor... Pria Bersenjata Beraksi di Dekat TPS Pilpres AS
Ganja. Pemilih di California misalnya. Mereka antusias melakukan pemungutan suara untuk mendapatkan momentum mengakhiri larangan ganja di negara bagian yang padat penduduk tersebut.
Di sana, mereka ingin ganja mendapat perlakuan sama dengan pengaturan penggunaan alkohol.
BACA JUGA: Hasil Sementara Pilpres AS: Clinton 209, Trump 245
Di Arizona, Massachusetts dan Nevada, juga menyetujui penggunaan ganja rekreasi. Sementara di Maine masih mempertimbangkan.
Di Florida, pemilih sangat menyetujui ukuran yang memungkinkan penggunaan ganja untuk keperluan medis. Arkansas dan North Dakota juga memutuskan demikian.
Kontrol senjata. Di state seperti California, Nevada, Maine dan Washington, pemilih menyetujui kepemilikan amunisi dalam jumlah besar, dan orang-orang yang boleh menggunakannya harus lulus tes pemeriksaan latar belakang yang ketat.
Membantu bunuh diri. Di sejumlah negara bagian, seperti Colorado, wargany menyetujui pasien yang sakit parah mengakhiri hidup mereka dengan bantuan dokter.
So, sebagai negara besar yang masih dianggap sebagai adidaya, permasalahan di AS begitu banyak dan besar.
Dampaknya akan dirasakan oleh warga AS sendiri, juga oleh negara tetangga dan dunia internasional. Jadi pantas momen seperti pilpres membuat rakyat Negeri Paman Sam tegang dan harap-harap cemas. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menunggu Pidato Kekalahan dari Trump...Atau Clinton?
Redaktur : Tim Redaksi