jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Abdul Hakim melihat adanya kecenderungan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diikuti empat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Menurutnya kecenderungan antara lain terlihat dari pergerakan elite politik belakangan ini.
BACA JUGA: Resmikan Jembatan Wonokerto, Ganjar Pranowo: Urai Kemacetan Pantura Demak
Selain itu, peluang juga sangat terbuka melihat komposisi suara sembilan partai politik yang memiliki hak untuk mengajukan pasangan calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sembilan parpol dimaksud adalah partai politik yang saat ini menempatkan wakil rakyat di DPR.
BACA JUGA: Menunggu Kompetitor dan Menebak Sosok Cawapres Anies Baswedan
"Saya kira kencenderungan itu sudah mulai terlihat saat ini."
"Komposisi kursi sembilan parpol di DPR ketika dikombinasikan dengan berbagai macam variasi pengelompokan, maksimal juga hanya akan menghasilkan empat gugusan koalisi."
BACA JUGA: Hasil Survei SMRC Tak Pengaruhi Dukungan Golkar kepada Airlangga
"Ambang batas untuk dapat mengajukan pasangan calon presiden itu 20 persen kursi di DPR," ujar Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim dalam keterangannya, Jumat (18/11).
Abdul Hakim menyatakan pandangannya saat merilis hasil survei SSI yang digelar untuk melihat peta kandidat presiden dan tingkat elektoral partai politik jelang Pilpres 2024 di Jakarta.
Gugus pertama, kata Abdul Hakim, PDI Perjuangan dengan total kursi 22,3 persen. PDIP sudah bisa memajukan nama kandidat presiden tanpa berkoalisi.
"Di Gugus kedua, saya kira ada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri atas Partai Golkar, PAN dan PPP. Komposisi kursinya ketika digabungkan sebesar 25,7 persen," ucapnya.
Abdul Hakim menyebut di gugus ketiga ada Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang terdiri atas Gerindra dan PKB. Komposisi kursi kedua partai ini ketika digabungkan mencapai 23,7 persen.
"Gugus keempat, Koalisi Perubahan. Sepertinya akan diisi oleh Partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat yang komposisi kursinya ketika digabungkan sebesar 28,3 persen," katanya.
Abdul Hakim menyebut Partai NasDem, PKS dan Demokrat memang belum menggelar deklarasi untuk berkoalisi.
Namun, peluang ketiga partai tersebut untuk berkoalisi terbuka lebar.
Abdul Hakim lantas menyebut nama tokoh yang berpeluang diusung keempat koalisi di pilpres nantinya.
Dia memprediksi PDIP bakal memajukan nama Puan Maharani sebagai kandidat presiden.
KIB bakal mendorong nama Ganjar Pranowo jika Gubernur Jawa Tengah itu tidak dicalonkan oleh PDIP.
"Sementara Gugus Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya sepertinya akan mantap memberikan tiket kepada Prabowo Subianto."
"Sedangkan Gugus Koalisi Perubahan sepertinya akan mengusung nama Anies Baswedan," kata Abdul Hakim. (gir/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukungan Presiden Jokowi Tak Memengaruhi Pilihan Publik Soal Capres 2024
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang