Pilpres II Jelang Lebaran Sangat Rawan !

Jumat, 23 Januari 2009 – 18:30 WIB
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali dikritik karena telah menetapkan pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) putaran kedua pada 8 September 2009Mantan anggota KPU Chusnul Mar’iyah menilai pelaksanaan Pilpres putaran kedua yang ditetapkan KPU pada 8 September itu akan menimbulkan kerawanan karena berbarengan dengan bulan puasa dan menjelang lebaran.

"Dari tiga tahun lalu saat saya masih anggota KPU sudah saya ingatkan bahwa di Indonesia ini ada lebaran dan puasa

BACA JUGA: Meminta Jatah ke Parpol

Akan ada persoalan, dari persoalan mobilitas pemilih yang tinggi, sampai siapa yang bekerja di tingkat lapangan," ujar Chusnul dalam diskusi Perspektif Indonesia di gedung DPD RI, Jakarta, Jumat (23/1)
Dalam diskusi yang mengangkat tema Potensi Konflik Pemilu itu, Chusnul mengatakan, mestinya puasa dan lebaran menjadi pertimbangan KPU

BACA JUGA: Chandra Tahu Rp5 M untuk TAA

"Di situ nanti akan rawan
Anda banyangkan empat belas hari penghitungan suara itu ada di kabupaten/kota

BACA JUGA: Hamas Butuh Bantuan Senjata

Tetapi kalau empat belas hari itu pas lebaran gimana? Mestinya kita harus bangga karena ketua KPU kan IAIN, seharusnya hal-hal seperti itu dia harus tahu," ucap Chusnul.

Karenanya, dosen FISIP UI ini menuding KPU tidak cerdas dalam membuat jadwal dan tahapan Pemilu"Kalau KPU cerdas dalam membuat jadwal dan tahapan, Pemilu (legislatif) itu bukan April, tetapi Februari," cetusnyaChusnul bahkan mengaku sangat khawatirkan hingga 20 Oktober tahun ini ternyata belum ada penetapan pasangan presiden dan wakil presiden terpilihPasalnya, tepat pada tanggal itu masa kepresidenan SBY-JK telah berakhir.

"Kalau sampai 20 Oktober tak ada presiden baru, itu bahaya karena secara konstitusi kosongTidak ada presiden, tak ada wapres, tidak ada tiga menteri (triumvirat Menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Luar Negeri),   karena presiden yang ada sudah dikunci lima tahun sehingga 20 oktober sudah tidak dalam masa jabatan," ulasnya.(ara)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Palestina Butuh Bantuan Kemanusiaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler