jpnn.com - Sebanyak 37.681 warga Venezuela yang berada di AS menggunakan hak suaranya. Jumlah itu melengkapi kurang lebih 100 ribu warga Venezuela yang berdomisili di luar negeri. Mereka tersebar di kedutaan besar di 88 negara.
Namun, para pemilih yang berada di AS memang sempat mengalami kesulitan untuk menggunakan hak suaranya. Ribuan orang harus menempuh perjalanan hingga 12 jam dari Florida menuju New Orleans. Itu terjadi karena Venezuela sudah menutup kantor konsulatnya yang berada di Miami.
BACA JUGA: Maduro Menangkan Pilpres Venezuela
“Itu sangat sulit karena waktu yang tersedia sangatlah sedikit. Selain itu, dana yang kami miliki juga sangat kecil. Namun, antusias yang ditunjukkan warga Venezuela di AS sangatlah luar biasa,” terang Beatriz Olavarria yang bertugas memobilisasi para pemilih di AS.
Selain itu, para petugas yang bekerja memobilisasi warga Venezuela juga dihadapkan pada minimnya masa persiapan. Saat ini, mereka hanya memiliki waktu hitungan hari sebelum pencoblosan. Hal tersebut berbeda dengan ketika mereka memilih presiden pada Oktober 2012 lalu. Saat itu, mereka memiliki waktu dalam hitungan bulan untuk mengkoordinir warga Venezuela.
BACA JUGA: Konser Musik Klasik Hindari Bunuh Diri
Seperti diketahui, ini merupakan Pemilu kedua setelah Oktober 2012 silam. Hal ini terjadi setelah presiden Hugo Chavez meninggal dunia pada 5 Maret lalu. Pemilu pun dimenangkan Nicola Maduro yang berhasil mengalahkan tokoh oposisi Henrique Caprilles. (jos/mas/jpnn)
BACA JUGA: Virus H7N9 Mulai Merebak di Beijing
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bui bagi Pencuri Teleprompter Obama
Redaktur : Tim Redaksi