Pilwakot Makassar: Irman - Zunnun Siap Membuka Akses untuk Milenial

Rabu, 25 November 2020 – 19:20 WIB
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Irman Yasin Limpo - Andi Zunnun Armin NH. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pasangan Irman Yasin Limpo - Andi Zunnun Armin NH (Irman - Zunnun) menjawab secara lugas pertanyaan panelis seputar kesempatan kerja di Kota Makassar.

Panelis menanyakan hal tersebut dalam Debat Publik Kedua Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwakot) Makassar 2020 yang digelar di MNC Tower, Jakarta, Selasa (24/11) malam.

BACA JUGA: Ponpes Salafiah Syafiiah Sukorejo Tak Beri Dukungan untuk Paslon di Pilwakot Surabaya

None -panggilan Irman YL mengatakan, dia bersama pasangannya telah menyusun program untuk membuka akses bagi usia produktif atau kaum milenial.

Langkah ini penting, karena 10 tahun ke depan jumlah kaum milenial akan lebih besar dari usia produktif lainnya.

BACA JUGA: Menteri Edhy Prabowo Kena OTT, Ali Ngabalin Ungkap Isyarat dari Penyidik KPK

Kemudian, Irman - Zunnun juga mendorong kemandirian dan daya saing pelaku ekonomi kecil dengan cara me-downsizing (perampingan-red), pendelegasian kewenangan sampai ke tingkat RT.

"Termasuk di dalamnya, upaya-upaya produktif untuk emak-emak dan untuk anak muda, untuk dilatih meningkatkan usaha kecil, agar sesuai dengan minat pasar saat ini," ujar None.

BACA JUGA: Pilkada di 309 Kabupaten/Kota jadi Atensi Satgas Covid-19

Mantan Staf Ahli Gubernur Sulsel Bidang Ekonomi dan Keuangan ini mengatakan, pihaknya juga mendorong kawasan industri kreatif.

Selain itu, menjadikan Makassar sebagai pusat distribusi regional, di mana Makassar menjadi hub keluar masuknya barang.

Berikutnya, pengembangan klaster berbasis tematik, seperti pariwisata di wilayah kepulauan dan hal lainnya yang berwawasan lingkungan.

"Dari kelima (hal) ini, membuat daya kebekerjaan itu semakin ada untuk masyarakat di Kota Makassar," ucap None.

Dia menjelaskan, pelatihan yang mereka programkan di tingkat RT menggunakan dana hibah sebesar Rp 15 juta hingga Rp 150 juta, sehingga dapat dinikmati secara gratis oleh masyarakat.

Menurutnya, hal yang dibutuhkan saat ini bukan hanya sekedar kemampuan, tetapi juga pasar.

"Mereka butuh pasar saat ini. Meski kasih apa-apa, kalau tidak ada marketnya, percuma. Makanya pelatihan di tingkat RT, produktif, digital marketing itu jadi program utama kami," pungas None.(gir/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler