Pilwali Surabaya, Risma Ogah Dipasangkan Whisnu, PDIP Memaksa

Minggu, 07 Juni 2015 – 18:21 WIB
Pilwali Surabaya, Risma Ogah Dipasangkan Whisnu, PDIP Memaksa. Foto JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com SURABAYA – PDIP  mulai  terbuka  soal  sosok yang   akan   diusung  pada  pilwali   Surabaya. Partai berlambang banteng dengan mulut putih tersebut memberikan syarat tegas bagi siapa pun yang ingin maju sebagai bakal calon wali kota (bacawali) lewat partainya.

Syaratnya,  siapa pun yang ingin maju bacawali lewat PDIP harus  mau  berpasangan dengan Whisnu Sakti Buana yang akan maju sebagai bakal calon wakil wali kota (bacawawali).

BACA JUGA: Ini Langkah KKP Berantas Enceng Gondok di Waduk Cirata

Hal tersebut ditegaskan oleh Sekretaris  DPD  PDIP  Jatim Sri Untari, Sabtu (6/6). Untari menandaskan bahwa keputusan  tersebut  merupakan  suara  atau keinginan sebagian besar kader PDIP.

”Mereka  sebenarnya  menginginkan agar kader PDIP (Whisnu Sakti Buana, Red) yang harus diusung sebagai bacawali dari PDIP,” kata Untari seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Minggu (7/6).

BACA JUGA: Pakde Karwo Buka Pekan Olahraga Jatim

Pernyataan itu sekaligus menanggapi sikap Tri Rismaharini yang kabarnya tak ingin berpasangan dengan Whisnu pada pilwali nanti.

Bahkan, Untari secara tegas menuturkan, apabila merasa sebagai kader PDIP, Risma –sapaan akrab Tri Rismaharini–  harus  mengikuti  aturan  tersebut.

BACA JUGA: Mau Tahu Penampakan Tempat Hiburan Malam di Bandungan? Ini Fotonya

”Sebab, itu merupakan instruksi. Kader  maupun  Ibu  Ketua  Umum (Megawati  Soekarnoputri,  Red)  juga sudah  menginginkan  agar  keduanya maju berpasangan dalam pilwali Surabaya mendatang,” paparnya.

Alasan lainnya, PDIP menilai bahwa Whisnu yang kini menjabat letua DPC PDIP Surabaya sekaligus wakil wali kota Surabaya adalah salah satu kader terbaik.

PDIP  berusaha  menyiapkan  Whisnu untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Risma sebagai wali kota Surabaya.

”Beliau (Risma) itu kan sudah mau memasuki dua periode. Makanya, Pak Whisnu kami proyeksikan untuk menggantikan beliau pada 2020,” papar Untari.

Dengan adanya pernyataan tersebut, PDIP sudah menutup pintu komunikasi dengan parpol mana  pun  yang  ingin  menawarkan kadernya  menempati  posisi  cawawali.

Meski demikian, dia menyatakan, bila partai menawarkan diri untuk berkoalisi tanpa  meminta  jatah  posisi cawawali, PDIP siap membuka diri. (ima/jan/jee/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi Penyebaran MERS, Pemkab Semarang Pantau WN Korsel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler