PIM-Petronas Barter LNG-Urea

Senin, 20 Oktober 2008 – 15:41 WIB

jpnn.com -

JAKARTA-PT Pupuk Iskandar Muda/PIM (Persero) menjajaki kesepakatan swap LNG dengan PetronasBila kerjasama operasi (KSO) ini disepakati, maka nantinya PIM akan mendapatkan pasokan gas dari Arun

BACA JUGA: Astro Hentikan Siaran

Sebagai gantinya Petronas melalui anak perusahaannya Mitco, yang bergerak dalam usaha trading akan mendapat pupuk urea dari PIM
Selanjutnya PIM akan memperoleh processing fee dari Petronas.

Hal ini disampaikan Direktur Utama, PT

BACA JUGA: Peti Rugikan Negara Rp. 10 T per Tahun

Pupuk Iskandar Muda, Mashudianto, dalam konferensi pers dengan wartawan di Jakarta, Senin, (20/10)
"Kita sudah melakukan dua kali pertemuan dengan pihak Exxon dan Pertamina mengenai kepastian pasokan gas,"katanya

BACA JUGA: 20 Daerah Rawan Peti

Namun KSO antara PIM dan Petronas belum mencapai kesepakatan karena masalah hargaSaat ini harga gas dunia sangat tinggi, berkisar antara 20 sampai 30 dolar per bbtu.

Mekanisme swap LNG nya adalah, Petronas yang punya kontrak untuk menjual LNG ke Mesir juga akan memasok LNG ke Kogas Korea untuk menggantikan Exxon MobilSementara Exxon, yang seharusnya memasok LNG ke Kogas dari lapangan gas Arun, akan memasok ke PIM.

Sebagai gantinya Petronas akan mendapat urea dari PIM Technical & Development Director PIM, Lili Djazuli mengatakan kerjasama ini dapat dilakukan karena akan ada kelebihan atau sisa LNG yang dijual oleh Petronas tahun depan.

"Ada kelebihan LNG mereka tahun depanSelama ini Petronas jual LNG ke US, dan negara lainnyaKita tunggu evaluasiakhir tahun mereka, berapa LNG yang tersisa," katanyaPasokan gas swap ini rencanya digunakan untuk 2009 dan 2010PIM yang memiliki dua pabrik dengan kapasitas produksi 1.725 ton urea per hari untuk setiap unit/pabrik atau sekitar 570 rb ton urea per tahun untuk setiap unitnya.

Selanjutnya untuk mengoperasikan dua unit pabriknya, PIM memerlukan 36 juta bbtu gas setiap tahunnyaSaat ini pasokan gas yang baru bisa terpenuhi untuk pengoperasian hanya 9 juta gas bbtu.

Namun sayangnya karena kurangnya pasokan bahan bakar gas untuk produksi, PIM hanya dapat mengoperasikan satu unit pabriknya untuk berproduksi tahun iniItu pun baru dimulai pertengahan tahun iniSementara pada tahun 2008 lalu karena tidak adanya pasokan gas (critical gas), kedua unit pabrik PIM tidak bisa beroperasi.(wid)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelola Peti, Agar Pemerinah Agar Bijaksana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler