Pimnas PPI: Kaum Muda Butuh Ruang Ekspresi, Bukan Tindakan Represi

Kamis, 28 Oktober 2021 – 15:09 WIB
Pimpinan Nasional Perhimpunan Pergerakan Indonesia atau Pimnas PPI. Foto: Humas Pimnas PPI

jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Nasional Perhimpunan Pergerakan Indonesia (Pimnas PPI) menyampaikan pernyataan berkaitan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93, 28 Oktober 2021.

Pernyataan Pimnas PPI disampaikan secara tertulis oleh Presidium Pimnas PPI Andy Soebjakto dan Sekjen Gede Pasek Suardika.

BACA JUGA: Jokowi Sampaikan Harapan Saat Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Simak

Berikut ini lima poin pernyataan atau pandangan Pimnas PPI yang diterima media ini, Kamis (28/10) siang:

1. Bahwa sejarah kepeloporan dan kontribusi nyata dari kaum muda kepada bangsa dan negara harus terus dijaga, dirawat dan dikembangkan sesuai dengan realitas tantangan zaman yang terus bergerak dinamis.

BACA JUGA: 6 Poin Pernyataan Pimnas PPI soal Eks Pegawai KPK jadi ASN Polri, Simak yang Ketiga

“Kaum muda tidak boleh kehilangan relevansi kehadiran dan perannya. Justru harus makin diperkuat dari waktu ke waktu,” demikian bunyi poin pertama pernyataan sikap Pimnas PPI.

2. Pemerintah dituntut untuk secara nyata memberikan perhatian dan dukungan bagi perkembangan kehidupan kepemudaan yang sehat dan produktif, baik dalam dunia gagasan dan pemikiran, kebebasan bersikap dan menyatakan pendapat, maupun dalam mengambil pilihan-pilihan aksi nyata di bidangnya masing-masing.

BACA JUGA: Cemburu, Bripka MN Menenteng Senjata Serbu, Apa Isi Chatting Istrinya dengan Briptu Khairul?

Pemerintah dituntut untuk membuka ruang yang terbuka dan segar bagi kaum muda untuk berekspresi.

“Kaum muda butuh ruang ekspresi yang segar dan sehat, bukan tindakan-tindakan represi.”

3. Kaum muda harus berani mengembangkan tradisi baru atau budaya baru yang objektif, menghargai prestasi, sistem merit, mengutamakan kecakapan dan tanggung jawab, menghilangkan sisa-sisa feodalisme dan berbagai cara pandang lama yang menghambat kemajuan.

4. Kaum muda juga dituntut untuk mengambil hikmah inspiratif Sumpah Pemuda untuk terus memperkuat keindonesiaan.

Sekat-sekat lama yang berbasis SARA harus diwaspadai dan diantisipasi agar tidak kembali berkembang menjadi arus yang dominan.

Kontribusi nyata kaum muda bagi nation building harus makin tinggi, sehingga rasa berbangsa Indonesia makin kokoh di tengah-tengah kehidupan rakyat.

5. Kaum muda juga harus berani tampil sebagai jembatan komunikasi dan katalisator jika muncul konflik dan pertentangan di tengah-tengah masyarakat.

“Kaum muda adalah lem perekat bagi kemajemukan kita, sehingga tidak ada konflik yang kemudian mengarah pada perpecahan bangsa. Inilah salah satu cara untuk menjaga eksistensi NKRI yang ber-Bhinneka Tunggal Ika,” demikian pernyataan Pimnas PPI. (esy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler