Pimpin Golkar Setahun Lagi, Ical Diangap Belum Lunasi Janji

Minggu, 24 November 2013 – 22:12 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Iberamsjah mengatakan bahwa periode jabatan Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Partai Golkar tinggal kurang setahun lagi. Namun, Iberamsjah menilai politisi yang lebih dikenal dengan nama Ical itu belum bisa mewujudkan janjinya selama memimpin Golkar.

Menurut Iberamsjah, Ical sebagai pengusaha tentu lebih berhitung secara ekonomi. Makanya, janji Ical untuk membuat gedung maupun kantor sekretariat Golkar di pusat maupun daerah pun tak kunjung terwujud.

BACA JUGA: Elektabilitas Rendah, Irman Tetap Semangat

"Ical cuma mengulur waktu saja. Tidak mungkin janji membangun gedung dan kantor sekretariat DPD I dan II Golkar dipenuhi karena dalam kalkulasi bisnisnya, membangun sarana Golkar tidak akan menguntungkan bisnisnya," kata Iberamsjah, Minggu (24/11).

Iberamsjah menyampaikan hal itu guna merespon Ketua DPD Golkar Sulawesi Tenggara, Ridwan Bae dalam Rapimnas V Golkar yang berakhir Sabtu (23/11). Di ajang Rapimnas itu, Ridwan mempertanyakan janji Ical saat mencalonkan diri sebagai calon Ketua Umum Golkar di Munas Pekanbaru 2009 silam untuk membangun gedung baru jika akhirnya terpilih jadi ketua umum.

BACA JUGA: Boediono Dicurigai Barter Bailout Century dengan Jabatan Wapres

Namun Iberamsjah menyebut cara Ical memimpin Golkar memang berbeda dengan Akbar Tanjung. Pasalnya, kata Iberamsjah, Ical justru menempatkan Golkar sebagai unit usaha.

"Dari awal Ical memaknai Partai Golkar sebagai unit usaha, bukan partai politik. Karena itu kepemimpinan Ical berbeda dengan Akbar Tandjung yang lebih paham tentang Golkar dan partai politik," ulasnya.

BACA JUGA: Elektabilitas Rendah, Irman Gusman Kritik Lembaga Survei

Karenanya Iberamsjah meyakini Ical akan kesulitan menjadi capres. Pasalnya, salam ini Ical hanya mengumbar janji.

"Basis dukungan dan suara ada di bawah, dan DPD II punya peran. Jika diabaikan, mereka pun akan diam dan mengabaikan dukungan. Hasilnya nanti akan merugikan Partai Golkar,” imbuh Iberamsyah. (fas/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaring Suara dengan Menjual Mahfud dan Rhoma


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler