jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kini punya pemimpin baru. Dalam Musyawarah Nasional (Munas) Kadin VIII yang digelar di Hotel Ritz Charlton yang berlangsung selama tiga hari 19-21 Oktober 2015, Eddy Ganefo terpilih sebagai ketua Kadin baru periode 2015-2020.
Hal yang pertama akan dilakukan Eddy adalah melakukan konsolidasi secara internal kelembagaan. Ia akan mengevaluasi kebijakan dan hambatan pengusaha untuk mempercepat pertumbuhan yang kini sedang melambat
BACA JUGA: Bu Rini, Pendapatan Pertamina Terus Menurun, Piye Iki?
"Kita akan fokus pada usaha-usaha UKMN yang akan kita bangun, termasuk usaha menengah dan besar," kata Eddy yang juga dipercaya sebagai ketua Asosiasi Pengembang Perumahan Dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Rabu (21/10) malam.
Eddy menambahkan, Kadin ke depan juga akan menanamkan sikap rasa nasionalisme kepada pengusaha-pengusaha di dalam negeri untuk tidak membawa uang ke luar negeri agar rupiah kita makin bagus sehingga tidak mengganggu stabilitas moneter.
BACA JUGA: Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi Tak Dongkrak Dunia Usaha
"Kita ingin kita tanamkan yaitu sikap rasa nasionalisme pada pengusaha," tegasnya.
Dalam Munas juga terpilih empat formatur untuk menyusun kerja dan program yakin Oesman Sapta Odang, Azwir D. Tara, Max Wilar, Bas Tualeka.
BACA JUGA: Ekonomi Sulit, Pertamina Patok Penjualan BBM Tembus 15,69 Juta KL
Sementara itu, sesepuh Kadin Oesman Sapta mengatakan bahwa Munas Kadin kali ini berjalan dengan demokratis. "Munas Kadin berjalan dengan demokratis bagaimana semangat persatuan rasa memiliki bangsa, ingin membangun ekonomi secara ril. Mereka para asosiasi dan Kadinda memilih ketua Kadin yang dapat membawa ekonomi itu kedepan yang lebih naik," papar Oesman Sapta Oedang, yang akrab disapa Oso.
Oso mengatakan, para Kadinda dan Asosiasi tentu memiliki pertimbangan dalam memilih ketua Kadin. Pilihan itu didasarkan pada visi misi yang disampaikan.
"Sejarahnya, pak Edi Ganefo, dari bawah pegawai kemudian hingga memiliki perusahaan. Pernah di Bukit Asam, pernah di Wijaya Karya kemudian berdiri sendiri, saya berpikir asosiasi dan Kadinda pasti melihat visinya," tandas Oso. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nizar Zahro: Saatnya Tj Priok Dikelola Perusahaan Nasional
Redaktur : Tim Redaksi