Pimpinan Adat di Sentani Minta Kasus Lukas Enembe Segera Diselesaikan

Senin, 10 Oktober 2022 – 00:33 WIB
Pemimpin Adat (Ondoafi) Kampung Abar Sentani Jayapura Cornelis Doyapo. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi.

jpnn.com, SENTANI - Pemimpin Adat (Ondoafi) Kampung Abar Sentani, Jayapura, Cornelis Doyapo berharap kasus dugaan korupsi yang menjerat Gubernur Papua Lukas Enembe segera diselesaikan.

Cornelis menilai kasus tersebut perlu diselesaikan karena masyarakat Papua menginginkan kedamaian dan tidak terganggu dengan masalah apa pun.

BACA JUGA: Tokoh Pemuda Pastikan Lukas Enembe Bukan Kepala Suku Besar Papua

"Masyarakat Papua menginginkan kedamaian dan tidak terganggu dengan masalah apa pun," kata dia dikutip dari Antara, Minggu (9/10).

Cornelis juga mengimbau kepada masyarakat Papua untuk tidak terpengaruh dan tak terprovokasi terkait dengan perkembangan kasus Lukas Enembe.

BACA JUGA: Akademisi Uncen Minta Lukas Enembe Ikut Jejak Nelson Mandela

"Lukas Enembe sebagai pemimpin seharusnya ada di depan dan berani berkorban untuk masyarakat, bukannya bersembunyi di belakang rakyatnya," ujar Cornelis

Cornelis menyebut masyarakat Papua tidak menginginkan masalah hukum yang menjerat Lukas Enembe dibawa ke persoalan politik, seperti kemunculan wacana untuk menjadikan Lukas sebagai Kepala Suku Besar Papua.

BACA JUGA: Lukas Enembe Bukan Kepala Suku Besar di Papua!

"Lukas Enembe hanya dikenal sebagai gubernur, bukan kepala suku besar Papua," ujarnya.

Dia menjelaskan semua daerah di Papua mempunyai suku dan kepala suku besarnya sendiri.

Ketua Gerakan Pemuda Jayapura Jack Puraro juga telah menegaskan bahwa Lukas Enembe bukan kepala suku besar di Papua, sebagaimana diklaim oleh sekelompok orang.

Jack menyatakan Papua bukan milik satu suku, melainkan banyak suku di Papua dan setiap suku memiliki perangkat adat yang terstruktur dalam sistem kepemimpinan tradisional.

"Ada ondofi, kepala suku, kepala kerep, sampai kepada pesuruh-pesuruh," ujarnya.

Dia menjelaskan Dewan Adat di Tanah Tabi yang wilayahnya meliputi Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Kabupaten Sarmi, tidak pernah memberikan legitimasi kepada Lukas Enembe sebagai Kepala suku di Papua ataupun mengangkat Lukas Enembe sebagai Kepala Suku.

“Kalau di wilayah Lapago dan Meepago mengangkat Lukas sebagai kepala suku, itu kewenangan dari masyarakat adat di sana,” ujar dia. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lukas Enembe Pernah Trauma, Negara Harus Hati-Hati


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler