jpnn.com, JAYAPURA - Ketua Gerakan Pemuda Jayapura Jack Puraro memastikan Lukas Enembe bukanlah kepala suku besar di Papua sebagaimana klaim sekelompok orang selama ini.
Jack menyatakan Papua bukan hanya milik satu suku, melainkan banyak suku. Bahkan, setiap suku memiliki perangkat adat yang terstruktur dalam sistem kepemimpinan tradisional.
BACA JUGA: Lukas Enembe Pernah Trauma, Negara Harus Hati-Hati
"Ada Ondofi, kepala suku, kepala kerep, sampai kepada pesuruh-pesuruh," ujarnya dikutip dari Antara, Sabtu (8/10)
Dia menjelaskan dewan adat di tanah Tabi, yang wilayahnya meliputi Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Kabupaten Sarmi, tidak pernah memberikan legitimasi kepada Lukas Enembe sebagai kepala suku di Papua.
BACA JUGA: Rekening Istri Lukas Enembe Diblokir, Mau Tahu Isinya?
"Kalau di wilayah Lapago dan Meepago mengangkat Lukas sebagai kepala suku, itu kewenangan dari masyarakat adat di sana. Akan tetapi, kalau untuk membawahi seluruh tanah Papua, orang yang telah memberikan pernyataan seperti itu untuk segera mengklarifikasi," katanya.
Dia meminta semua pihak untuk tidak membangu opini bahwa Papua ini memiliki satu kepala suku besar seperti Lukas Enembe.
BACA JUGA: Tokoh Adat Papua: KPK Harus Memeriksa Lukas Enembe
Menurut dia, opini seperti itu sengaja dibangun untuk jadikan masyarakat Papua sebagai tameng dan membentengi Lukas Enembe yang diduga bangkang terhadap panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Masyarakat yang masih berjaga-jaga di rumah kediaman Lukas Enembe, menurut Jack, memiliki hubungan emosional dengan Lukas Enembe.
Kendati demikian, Jack berharap mereka tidak menghalang-halangi tugas KPK untuk memeriksa Lukas, serta tidak mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat yang mendiami wilayah tanah adat Tabi.
"Saya tahu kondisi Bapak Lukas hari ini masih sakit sehingga KPK tidak bisa melakukan penanganan. Saya berdoa semoga beliau bisa sehat sehingga bisa menindaklanjuti panggilan KPK,” kata dia.
Jack berharap Gubernur Lukas Enembe mempertanggungjawabkan semua perbuatannya sehingga permasalahan kasus korupsi segera selesai dan masyarakat bisa tenang.
"Ini adalah proses hukum. Pemerintah tentu sudah punya data dan bukti. Siapa pun kita, masyarakat yang hidup di Republik Indonesia ini, tidak ada yang kebal hukum," ujar Jack.
Dia juga meyakini Lukas Enembe sangat siap menghadapi proses hukum. Akan tetapi, kemungkinan ada masukan-masukan dari orang-orang di sekelilingnya, bahkan ada tekanan-tekanan yang dapat menghalangi proses hukum. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usut Kasus Lukas Enembe, KPK Panggil Pramugari Ini
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan