Pimpinan Honorer K2: Jangan Salahkan kalau Daerah Memanas, Allahu Akbar!

Senin, 15 Juni 2020 – 13:43 WIB
Massa honorer K2 unjuk rasa menuntut diangkat menjadi CPNS. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Pekanbaru Riau Said Syamsul Bahri langsung bereaksi dengan kabar kemungkinan tertundanya pengangkatan PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) hingga tahun depan.

Said yang sudah lulus seleksi PPPK tahap pertama Februari 2019 ini menilai kalau harus menunggu lagi tahun depan, maka akan memantik kemarahan honorer K2.

BACA JUGA: Informasi Penting untuk Honorer K2 Lulus PPPK, Maaf ya, Kabar Buruk

Sebab, para honorer K2 yang lulus seleksi PPPK sudah cukup lama menunggu.

"Kalau begini saya akan merapatkan barisan kawan-kawan di daerah. Saya akan kobarkan semangat mereka. Ini tidak bisa dilembutkan lagi," kata Said kepada JPNN.com, Senin (15/6).

BACA JUGA: Jelang Menikahi Aurel, Ada Hal yang Membuat Atta Halilintar Kecewa

Dia berencana akan menggandeng DPRD dalam aksi demo nanti. Sebab, sudah cukup lama mereka menunggu diangkat PPPK.

"Kami sudah menunggu 16 bulan. Ini waktu yang lama loh. Kok bertele-tele prosesnya. Harusnya MenPAN-RB Tjahjo Kumolo bisa mendorong Kemenkum HAM dan kementerian lain," ujarnya.

BACA JUGA: Berita Terbaru PPPK Hari Ini, Eko Honorer K2: Sudahlah, Lupakan Saja

Said mengaku kecewa dengan kinerja pemerintah yang selalu memberikan alasan klise seperti COVID-19 untuk menunda penerbitan Perpres tentang Gaji dan Tunjangan PPPK.

Bila Perpres tersebut diterbitkan, otomatis 51 ribuan PPPK hasil rekrutmen Februari 2019 bisa segera diangkat.

"Masalah COVID-19 sudah ada Gugus Tugas Nasional dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) serta relawan-relawan. Jadi KemenPAN-RB dan BKN tidak usah beralasan masalah COVID-19 lagi," tegasnya.

Dia menambahkan, bila tahun ini PPPK tidak mendapatkan NIP dan SK, jangan salahkan honorer K2 bila terjadi aksi dan mogok total.

"Kalau kami mogok total pendidikan pasti lumpuh. Sebab hampir 50 persen guru diisi oleh honorer. Kami sudah menunggu dengan baik. Sementara Pak Menteri duduk manis saja. Aduh, jangan salahkan kalau daerah memanas. Allahu Akbar," serunya. (esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler