jpnn.com - JAKARTA--Tanpa sepengetahuan massa honorer K2, sejumlah pengurus Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) telah mendapatkan tekanan dari kalangan intelijen. Tidak hanya sebelum aksi, tapi saat aksi berlangsung mulai 10 Februari.
"Kami diintimidasi tidak hanya oleh Intel Polri saja. Dari BIN dan intel TNI mulai Kodim, Koramil, Kodam mengintimidasi kami," kata seorang pengurus FHK2I dibenarkan rekannya yang lain, saat ditemui JPNN di tengah aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Kamis (11/2).
BACA JUGA: Honorer K2, Diacuhkan Jokowi, Disayang DPR
Pengurus FHK2I yang minta namanya tidak disebutkan itu khawatir “dikejar” lagi. Disebutkan, sebelum aksi berlangsung seluruh inteligen dari Polri, BIN, dan TNI melakukan tekanan-tekanan.
"Kami ini diperlakukan seperti teroris saja, sampai diinterogasi berkali-kali. Bahkan saat aksi berlangsung, beberapa kawan kami sampai "ditahan" untuk diinterogasi," bebernya.
BACA JUGA: 6 Tersangka Suap Musi Banyuasin Segera Disidang
Kondisi ini, lanjutnya, berbeda dengan aksi 15 September 2015. Di mana tidak ada intimidasi.
"Rupanya para inteligen ini khawatir dengan pasukan berani mati FHK2I. Mereka juga curiga dengan aksi jihad akbar. Makanya kawan-kawan kami dikorek-korek terus apakah ada yang menunggangi. Padahal ini murni perjuangan honorer K2," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Politikus Golkar: Hentikan Stigma Pelemahan KPK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dari 2.512 Laporan PPATK, Cuma 930 yang Ditindaklanjuti, Sisanya?
Redaktur : Tim Redaksi