Pimpinan Honorer K2 Ungkap Permainan BKD dalam Pendataan Non-ASN, Astaga

Rabu, 07 Desember 2022 – 18:37 WIB
Pimpinan Honorer K2 ungkap permainan BKD dalam pendataan non-ASN, modusnya sudah rahasia umum. Foto: Ilustrasi/ANTARA FOTO/ Nova Wahyudi

jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan honorer K2 mengungkap fakta adanya permainan oknum pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dalam pendataan non-ASN.

Oknum BPD diduga menggunakan momentum pendataan non-ASN ini untuk memasukkan saudara, kerabat, dan kenalannya.

BACA JUGA: Kepala BKN Blak-blakan soal Pendataan Non-ASN, Honorer Bodong Siap-siap Saja

"Apa yang diungkapkan MenPAN-RB Azwar Anas itu benar bahwa pemda suka menyembunyikan data honorer. Giliran ada pendataan non-ASN, cepat-cepat dimasukkan," kata Ketua Forum Honorer K2 Teknis Administrasi Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Melyani Kahar kepada JPNN.com, Rabu (7/12).

Dia menyebutkan kenakalan oknum pegawai BKD sudah jadi rahasia umum. Kalau ada keluarganya langsung dimasukkan mumpung ada pendataan non-ASN.

BACA JUGA: Jadwal Seleksi PPPK Teknis belum Jelas, Ketum Honorer K2: Indonesia Bukan hanya Guru & Nakes

Dia menyarankan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Anas untuk sidak ke daerah. Pasti akan ditemukan permainan BKD di hampir sebagian besar pemda.

Menurut Sean, sapaan akrab Andi Melyani Kahar, jika Badan Kepegawaian Negara (BKN) tetap menggunakan database honorer K2 pada 2014, angkanya tidak akan membeludak, tetapi malah berkurang. 

"Kalau angkanya dari 410 ribu menjadi 2,3 juta itu karena sudah dengan non-K2. Jadi, kalau murni K2 pasti berkurang banyak," ujarnya.

Dengan angka 2,3 juta honorer, Sean meminta pemerintah tidak lantas membuat aturan yang merugikan honorer K2. Semestinya selesaikan dahulu honorer K2, baru non-K2, apalagi tenaga teknis administrasi belum tersentuh.

"Ibarat kereta, gerbong pertama diselesaikan dahulu. Jangan malah pemerintah bingung dengan non-K2," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler