jpnn.com, PALU - Setelah masuk jalan Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, ruas jalan yang ada dipalang. Kayu yang melintang itu membuat lalu lintas tak bisa lewat.
Hal demikian membuat Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Bambang Soesatyo, dan Ketia DPD Oesman Sapta yang berada dalam satu bis tak bisa melanjutkan perjalanan dan harus turun kendaraan.
BACA JUGA: Pemimpin Lembaga Parlemen Sambangi Lokasi Bencana di Sulteng
Kedatangan pimpinan lembaga parlemen ke Petobo pada Rabu, 3 Oktober 2018, memang untuk meninjau wilayah yang terkena dampak gempa dan tsunami Palu-Donggala-Sigi.
Setelah Zulkifli Hasan, Bambang Soesatyo, dan Oesman Sapta, turun dari bis kemudian masing-masing dibonceng naik sepeda motor sejauh 50 meter. Mereka melihat jalan yang ada ambles sedalam dua meter. Gempa yang terjadi membuat akses antarkampung itu ambles dan terkoyak sehingga menjadi putus.
BACA JUGA: Diskusi Empat Pilar MPR Bahas Upaya Menangkal Radikalisme
Mereka mengamati dengan seksama kerusakan yang terjadi bahkan Zulkifli Hasan turun ke bawah dan melihat retakan-retakan yang ada. Di antara retakan itu dipotretnya.
Menurut penduduk setempat, gempa yang terjadi bahkan ada yang menggeser rumah penduduk sejauh 100 meter dari lokasi semula. Di tempat ini, ketiga pimpinan lembaga negara itu menyempatkan diri berbincang dengan masyarakat setempat.
BACA JUGA: MPR Sampaikan Duka Mendalam pada Korban Bencana di Sulteng
Selepas meninjau Kampung Petobo, rombongan selanjutnya menuju Kampung Balaroa, Kecamatan Palu Barat. Jarak antara Petobo dan Balaroa terbilang jauh. Dalam perjalanan ini melintasi Kota Palu.
Sepanjang perjalanan, rombongan selain menyaksikan rumah penduduk yang rusak bahkan roboh serta melihat beberapa kamp pengungsian, mereka juga mengetahui secara langsung di mana di salah satu SPBU, terjadi antrian panjang untuk mendapatkan bahan bakar. Di SPPBU itu dipenuhi tak hanya orang namun juga sepeda motor dan jurigen.
Selepas melintasi SPPBU, tak lama kemudian rombongan tiba di salah satu pengungsian di Kampung Balaroa. Di pengungsian ini ada beberapa tenda untuk menampung korban gempa dan tsunami.
Di tempat ini, ada ratusan anggota Kostrad dari Yonkes II Malang. Pasukan berbaret hijau itu bertugas di Balaroa untuk membantu korban. Menurut salah satu anggota Kostrad, mereka bertugas di kampung itu baru tiga hari. "Sebelumnya bertugas di Lombok kemudian ditarik ke sini,” ujarnya.
Di tempat ini, Zulkifli Hasan, Bambang Soesatyo, dan Oesman Sapta memberi bantuan. Ketika ditanya wartawan, Oesman Sapta mengatakan bantuan diberikan untuk meringankan beban para pengungsi.
Lebih lanjut dikatakan bahwa rombongan itu akan meninjau tiga titik lokasi dampak bencana. Dirinya mengakui titik lokasi dampak bencana juga ada di Donggala, Sigi, dan tempat lainnya. Namun semua daerah terdampak bencana belum dikunjungi sebab terkadang ada realitas di lapangan. “Kadang untuk menuju lokasi tak mudah seperti jalan terputus", ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Zulkifli Hasan menyambangi salah satu tenda pengungsian. Di tenda itu dirinya menemui satu pasangan keluarga dengan 3 anak. Kepada anak-anak mereka, Zulkifli Hasan membawakan roti dan biskuit.
Kedatangan Zulkifli Hasan disambut dengan ramah. Biskuit yang ada langsung menjadi rebutan anak-anak itu. Sementara kedua orangtuanya menyampaikan berbagai permasalahan yang ada kepada pria asal Lampung itu.
Kepada mereka, Zulkifli Hasan mengatakan bila ada apa-apa diharap mereka melapor atau menyampaikan keinginannya kepada pemerintah. Diakui pemerintah dengan dibantu oleh TNI, Polri, Basarnas, BNPB, dan lembaga lainnya telah bekerja dengan baik dalam penanggulangan bencana. Dirinya juga berharap agar pasangan itu bersabar dalam menghadapi cobaan yang ada.
Selepas meninjau kamp pengungsian, rombongan melanjutkan perjalanan sejauh 500 meter yang masih berada di Kampung Balaroa. Di tempat yang dituju itu, ada perumahan penduduk yang ambles karena gempa sehingga membuat rumah-rumah yang ada terkubur.
Saat berada di tempat ini, Oesman Sapta mengajak kepada rombongan untuk membaca surat Al Fatihah. "Mari kita kirim doa kepada korban yang meninggal", ujarnya. Dengan doa itu diharap mereka yang meninggal diampuni dosa-dosanya dan diterima oleh Allah.
Di tempat ini, semua melihat dengan seksama dahsyatnya gempa sehingga menimbuat kampung yang ada tenggelam ke tanah.
Zulkifli Hasan mengajak semua untuk membantu korban gempa dan tsunami. "Mari kita mengasihi pada para korban", harapnya. Dalam membantu korban diharap semua melupakan perbedaan. "Mari kita bantu mereka,” ajaknya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harapan Ketua MPR kepada Kontingen Paragames Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi