jpnn.com, MEDAN - Sejumlah pimpinan organisasi kepemudaan melakukan deklarasi Pemuda Lintas Agama, saat Silaturahmi Kebangsaan Pemuda Lintas Agama bertema 'Pemuda Negarawan Lintas Agama Menuju Indonesia Emas 2045' di Taman Sadika Medan, Sumatra Utara, Jumat (29/7).
Kegiatan ini dihadiri Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas secara virtual.
BACA JUGA: Untuk Ayu Ting Ting, Sahrul Gunawan: Jujur, Gue Pengin
Selain itu hadir Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto, yang didaulat sebagai ketua kelas Pemuda Negarawan Lintas Agama.
Rangkaian acara diawali dengan pembacaan Ketua Umum Gema Konghucu Kris Tan, pembacaan Sumpah Pemuda oleh Ketua Umum Gema Mathlaul Anwar Ahmad Nawawi.
BACA JUGA: Kurangi Penggunaan Kertas, Danone Specialized Nutrition Raih Penghargaan
Dilanjutkan, Deklarasi sekaligus Peluncuran Program Pemuda Negarawan Menuju Indonesia Emas 2045, yang dibacakan secara bergantian.
Sunanto mengatakan pemimpin bangsa ini tidak hanya diam duduk di belakang dengan kenyamanannya, tetapi menunjukkan kesediaan dalam berjuang untuk mensejahterakan dan membangun bangsa.
BACA JUGA: Wall Street English Indonesia Hadir di Sedayu City Kelapa Gading
Menurut Cak Nanto, Kota Medan menjadi pilihan dalam Deklarasi Pemuda Negarawan Lintas Agama karena Kota Medan dan Provinsi Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi yang secara tolerasi keberagamaan nomor satu dan saling menghargai.
"Sebagai generasi pemuda lintas agama kami mendorong meninggikan kapasitas dan kemampuan dirinya untuk membangun bangsa ini dengan cita-cita luhur kebangsaan berdasarkan nilai-nilai keagamaan yang dianut bukan politik golongan," kata Cak Nanto.
Cak Nanto berharap para Pemuda Negarawan Lintas Agama ini sebagai garda terdepan membangun bangsa.
"Agar mengawal bangsa ini lebih harmonis dan lebih sejahtera," serunya.
Bobby Nasution mengatakan selama Medan menyandang miniatur Indonesia, multietnis dan setiap etnisnya tentunya memiliki landasan ajaran keagamaan masing-masing.
Selama ini, kata Bobby, belum ada konflik antara umat beragama yang terjadi di Kota Medan.
Menurut Bobby untuk menuju Indonesia Emas 2045 yang dilakukan adalah bagaimana memastikan persatuan dan kesatuan terselenggara dengan baik.
"Terutama bagaimana kerukunan antaragama seperti yang dikatakan Cak Nanto bagaimana kita dalam menjaga kemerdekaan ini juga menjaga melestarikan keberagaman itu sendiri," kata Bobby.
Sementara, Menag Yaqut berharap kegiatan ini tidak hanya dideklarasikan saja, tetapi bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari untuk bangsa dan negara.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perkuat Core Value Adaptif dan Kolaboratif, Pupuk Kaltim Gelar AKHLAK Talk
Redaktur & Reporter : Yessy Artada