jpnn.com - JAKARTA – Kericuhan terjadi dalam sidang paripurna DPR RI, Jumat (30/10). Kericuhan disebabkan aksi pimpinan dewan yang memimpin rapat sembari mengenakan masker.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk empati terhadap korban asap di beberapa wilayah di Indonesia. Namun, aksi itu ternyata berbuntut panjang. Pasalnya, pimpinan sidang tak melepas masker saat menyanyikan lagu Indonesia Raya.
BACA JUGA: Jelang Pengesahan RAPBN 2016, Kepentingan Politik Dua Kubu Lebih Dominan
"Interupsi pimpinan, pimpinan sidang tidak menghormati lagu kebangsaan dengan mulut ditutup," seru peserta sidang secara bersahutan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (30/10).
Ketua DPR RI Setya Novanto kemudian mengambil alih dan mengajak anggota dewan untuk bersimpati terhadap musibah asap. Politisi Golkar itu mengajak dewan untuk menyumbangkan sejumlah bantuan.
BACA JUGA: Kabut Asap Melanda, Tahapan Pilkada Masih On The Track
"Dari kami, pimpinan, telah menyumbang masing-masing Rp 10 juta. Kami harap yang lain ikut membantu," ujarnya.
Sidang paripurna ini beragendakan pengambilan keputusan terhadap RUU APBN Tahun Anggaran 2016, penjelasan pengusul interpelasi kebakaran hutan dan lahan, pidato penutupan masa sidang 1 tahun sidang 2015-2016. Semua agenda itu diawali dengan pelantikan anggota PAW DPR RI. (zul)
BACA JUGA: 637.680 Lembar Kertas Surat Suara Pilgub Mulai Didistribusikan ke Daerah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakil Ketua MPR: Presiden Jangan Selalu Orang Jawa
Redaktur : Tim Redaksi