Wakil Ketua MPR: Presiden Jangan Selalu Orang Jawa

Jumat, 30 Oktober 2015 – 03:13 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - KENDARI – Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengatakan, proses demokrasi untuk mencari orang nomor satu di negeri tak boleh membatasi ruang gerak anak bangsa.

Pasalnya, selama ini banyak beredar kalimat bahwa presiden harus orang Jawa. Dalam sejarah bangsa Indonesia, presiden selama ini memang sangat lekat dengan suku Jawa.

BACA JUGA: Pansus Asap Tinggal Paripurna Besok

“Semua sama dan peluang harus sama untuk menjadi presiden. Dan jangan selalu orang Jawa," kata Mahyudin saat bersilaturahmi bersama ratusan pelajar dan pengajar Sekolah SMAN 1 Kendari, Sulawesi Tenggara, kemarin (29/10).

Menurutnya, selain memiliki hak yang sama, kualitas anak bangsa yang ada di berbagai provinsi tidak kalah dengan yang ada di Pulau Jawa. Hal itupun ia buktikan dengan memberikan beberapa pertanyaan ke sejumlah pelajar, mulai dari soal sistem ketatanegaraan hingga pelajaran formal.

BACA JUGA: Politikus Gerindra Jamin Pansus Pelindo II Tak Sampai ke HMP

‘Luar biasa, jarang sekali ada yang hafal pembukaan dan sebagian besar isi UUD 1945, serta teori-teori yang menurut saya sulit. Ini bukti bahwa pelajar di Kendari tak kalah dengan yang ada di Jawa.  Semoga anak-anak di Kendari ini di kemudian hari bisa menjadi presiden," ucap Mahyudin. (ip/jos/jpnn)

BACA JUGA: Gawat! Golkar Ancam Tolak RAPBN 2016

BACA ARTIKEL LAINNYA... Koordinator KMP: RAPBN 2016 Bisa Senasib dengan APBD DKI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler