Pindah Partai Lagi, Zaenal Maarif Pilih Golkar

Kamis, 18 Agustus 2011 – 05:48 WIB

JAKARTA - Politisi Zaenal Maarif ternyata tidak bisa berlama-lama menjadi sosok non partaiSetelah menyatakan diri mundur dari Partai Demokrat, Zaenal kini mendeklarasikan dirinya menjadi bagian dari Partai Golongan Karya (Golkar).

"Habitat saya ini orang politik, makanya kalau nggak ikut bangunan parpol kok nggak enak," kata Zaenal saat dihubungi, kemarin (17/8)

BACA JUGA: Foke Masih Gunakan Simbol Betawi

Zaenal menyatakan mundur dari Demokrat pada tanggal 13 Juli lalu
Alasannya, dia ingin berkonsentrasi menyelesaikan studi S3 bidang hukumnya di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Menurut Zaenal, dirinya sudah melakukan pertimbangan yang panjang untuk masuk di Partai Golkar

BACA JUGA: Puan Minta Tokoh Muda Tampil di Pilpres 2014

Dia melihat Partai Golkar adalah salah satu partai yang tetap eksis, meski pernah digoncang di awal era reformasi lalu
Kondisi Partai Golkar yang relatif stabil, dilihat Zaenal juga lebih baik saat ini

BACA JUGA: 32 TPS Kelebihan Kuota

"Di bawah kepemimpinan pak Aburizal Bakrie (Ketua Umum Partai Golkar, red), Golkar sekarang membaik," ujarnya.

Pertimbangan lain, kata Zaenal, dirinya juga ingin masuk untuk membangun Partai GolkarNamun, Zaenal menegaskan tidak memiliki target untuk juga menjadi pengurus Partai GolkarDirinya mengaku hanya ingin memberikan sumbangsih pemikiran kepada partai berlambang beringin itu"Saya tidak berpikir target apa-apa, saya hanya berpikir Golkar baik," ujarnya.

Zaenal juga mendukung pencalonan Ical -sapaan akrab Aburizal- sebagai calon presiden di pemilu 2014 mendatangSelama ini, presiden didominasi oleh purnawirawan TNISosok presiden juga pernah dijabat dari mantan politisi dan juga ahli teknologi"Ke depan perlu membangun bangsa dari seorang pengusaha," kata Zaenal

Sosok pengusaha, ujar dia, dinilai bisa membangkitkan usaha kecil lebih maju lagi"Pak Aburizal saat menjabat Menko Kesra, saya lihat juga belum pernah merugikan keuangan negara," nilainya.

Bagaimana jika nantinya dianggap sebagai politisi kutu loncat? Zaenal menegaskan tidak mempermasalahkan ituMenurut dia, sosok politisi seperti Wiranto dan Prabowo juga pernah pindah partaiPerpindahan politisi ke partai lain karena merupakan pilihan persamaan pandangan politik"Mestinya kita harus mendidik rakyat supaya melihat pindah partai itu biasa," ujarnya.

Dalam karir politiknya, Zaenal memang acapkali berpindah partaiPertama kali mendirikan Partai Persatuan Pembangunan Reformasi, partai itu berubah nama menjadi Partai Bintang ReformasiDi bawah bendera PBR, Zaenal pernah menjadi salah satu pimpinan DPR RISetelah itu, Zaenal berpindah ke PPP sesaat, dan kemudian bergabung ke Demokrat dan menjadi salah satu calon legislatif di pemilu 2009 lalu.

Wasekjen DPP Partai Golkar Nurul Arifin menyatakan, hingga kini belum ada kabar ataupun kepastian bahwa Zaenal masuk sebagai kader GolkarMenurut dia, siapapun boleh bergabung sebagai kader GolkarSyaratnya, orang yang ingin masuk Golkar harus sudah meninggalkan keanggotaannya di partai sebelumnya"Saya tanya pak Sekjen (Sekjen Golkar Idrus Marham, red) juga belum tahu," ujar Nurul.

Partai Golkar, kata Nurul, adalah mesin kaderSelama ini, sumber daya manusia Partai Golkar siap pakai, sehingga banyak dari mereka yang pindah ke partai lain"Makanya saya surprise kalau ada yang masuk ke Golkar dari partai lain," tandasnya(bay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Tak Risau dengan Kehadiran SRI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler