Pindahkan Gardu, Tunggu DKI Bebaskan Lahan

Kamis, 24 November 2011 – 05:20 WIB

jpnn.com - Macet tol, ada dua sebabPadat di dalam ruas tol, dan sesak di depan gerbang pintu tol

BACA JUGA: Sulap Idle Assets Jadi Objek Bisnis Baru

Focus Group Discussion (FGD) kali ini, mencoba memotret apa yang terjadi di depan pintu tol itu
Apa biang keroknya? Bisakah diurai? Dengan cara apa? Berikut catatan dari FGD INDOPOS, yang dilang sungkan di lantai 7 Graha Pena, Jakarta, kemarin.

PINTU tol dalam kota, dirasa sebagai titik paling krusial, terjadinya macet setiap hari

BACA JUGA: Nyawa Perusahaan Itu Bernama Inovasi

Pertama, Gerbang Tol (GT) Slipi, GT Semanggi 1, GT Senayan, dan GT Tebet
Pada jam-jam padat, pagi dan sore, melintas di GT itu seperti hendak membeli tiket pertandingan Indonesia v Malaysia di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan saja Berebut moncong mobil, saling serobot, agar lebih cepat melewati GT

BACA JUGA: Sakit Kepala, Ditanya Harga Rumah Tipe 21

Itulah yang membuat pintu tol selalu mengular pan jang, dan meluber hingga jalur arteri“GT Semanggi I, Jalan Gatot Subroto, yang dekat dengan Plasa Semanggi itu bisa saja ditarik lebih jauh di Semanggi II Tapi kami harus menambah GT di sana, dan itu kalau tidak ada lahan, juga hanya bikin macet, karena terjadi bottleneckSolusinya sudah ketemu, Pemprov DKI membebaskan tanah di samping Kartika Chandra untuk pelebaran jalan yang termakan oleh lebar gardu yang ditambah itu,” papar Direktur Operasi PT Jasa Marga Tbk, Adityawarman, kemarin

FGD yang dihadiri juga oleh Kasubdit Bina Sistem Trans portasi Perkotaan Kementerian Perhubungan Jamal Subastian, Kadishub DKI Jakarta Udar Pristono, Komisi VI DPR-RI Ferrari Roemawi (FPD), dan Komunitas Peugeot Club Arry BW ini semakin seru Rupanya sudah ada kesepakatan, PT Jasa Marga yang membangun dan menyiapkan GTPemprov DKI yang membebaskan tanah”Ya, itu sudah jadi plan kami, mungkin tahun 2012, nanti akan kami sampaikan,” tambah Kadishub DKI Jakarta, Udar Pristono“Masalahkan, di PT Jasa Marga, projek itu sudah kami plot untuk tahun 2011 ini, karena itu pembebasan lahannya harus cepat, agar solusi macet di pintu tol Semanggi I bisa tuntas,” kata Adit –sapaan Adityawarman-- Kenyataannya, lanjut Adit, volume kendaraan itu terus meningkat dari waktu ke waktu.

Di Jakarta saja, pertambahan kendaraan, ada 216 mobil dan 1.068 sepeda motor per hariDi Bodetabek-Jabar, lebih besar lagi, 356 mobil dan 2.256 sepeda motor baru, setiap hari Sedangkan, perpanjangan volume jalan tidak signifikan“Volume kendaraan tahun lalu saja tercatat 700 juta unit mobil, sekarang bertambah mendekati 30 persen,” katanyaPihaknya sudah berkoordinasi dengan Meneg BUMN, Dahlan Iskan, dan PT Jasa Marga diminta bisa mengurai kepadatan lalu lintas di depan GTDeadline-nya satu bulanMaksimal lima kendaraan antre, tidak boleh lebihMenyamai rekor kecepatan berhenti membayar tol di Tiongkok”Saya akan upayakan.

Sebab, biangnya juga bisa karena persinggungan antara yang mau masuk tol dan yang melalui arteri, belum lagi perempatan seperti di GT Slipi me nyebabkan kemacetan di jalan arteri,” kata AditSoal pemindahan gerbang dan penambahan gardu tol, itu terus kami data dan lakukanAda gerbang yang memang bisa dipindahkan, ada gerbang yang bisa ditambah gardunyaSalah satunya, pemindahan gerbang di Pondok Gede Timur ke GT CikarangLalu di sana ditambah gardu menjadi 12 gardu“Itu sudah maksimal tidak bisa ditambahkan lagi, tercatat trafick kendaraan lebih lancar,” ujarnya Penambahan gardu juga dilakukan di GT Senayan, yang semula dua gardu menjadi 3 garduSelain pemindahan dan penambahan gardu, Jasa Marga juga menerapkan sistim terbuka-tertutupArtinya, transaksi hanya dilakukan satu kali saat masuk dan langsung keluar”Sistem tertutup misalnya di Jakarta-Cikampek, Cibitung KM25,dipecahkan ke titik-titik lain, kemudian Cikarang-Cawang adalah sistem terbuka untuk mengurangi gerbang keluar,” jelas Adit.

Kemudian, pada ruas tol Jakarta-Kebon Jeruk sudah diubah menjadi sistem terbuka”Tujuannya untuk mengeliminir kemacetan pintu masukJika ada lahan, kami pindahkan atau tambah gardu lagi,” ujarnyaAdit menambahkan per 1 Desember ini, semua gerbang tol dengan traffick terbanyak terutama di sepanjang tol dalam kota akan dibuka mulai jam 5 pagi“Jika ada dua gardu ya buka dua gardu, ada 10 gardu ya buka semuanya,” kata AditTaktik lain, lanjut Adit, di 10 titik, di GT tertentu yang padat, petugas malah menjemput bolaNamanya, Putra, artinya Petugas Penjemput Transaksi, “Petugas per tiga jam sekali mengasong di depan pintu gardu agar lebih cepat transaksi,” katanyaBeberapa pintu tol yakni di GT Cililitan, dan GT Slipi, GT Karang Tengah, GT Halim, GT Veteran, GT Kamal, dan GT Sedyatmo (bandara).

E-Tol Card juga menjadi solusi yang lebih cepat dan self service“Sayang, ini pertumbuhannya juga tidak terlalu cepat, Jasa Marga sudah menyiapkan beberapa jalur dengan warna khusus, GTO atau Gardu Tol Elektronik“Kami sedang memproses, agar tidak cuma satu kartu, satu bank sajaKalau ada ATM Bersama, yang semua perbankan membuat skema alat yang sama untuk penarikan tunai di mesin yang berbeda, maka sebenarnya juga bisa acceptable E-Toll Card dari bank yang lain,” sebutnyaSatu lagi, yang sekarang sedang kami uji coba Yakni Non Stop Transaction, yang dikenal dengan istilah OBU-On Board UnitPengendara mobil yang melewati gerbang tidak perlu mengurangi kecepatanLangsung masuk tol, cukup memasang sebuah alat, yang saat melintasi jalur itu sudah ada receiver yang otomatis mengurangi saldonya.

“Kalau semua orang pakai itu, maka ada banyak kemacetan yang bisa terselesaikanKasubdit Bina Sistem Transportasi Perkotaan Kementerian Perhubungan Jamal Subastian menjelaskan peraturan lalulintas jalan tol, transaksi maksimal 8 detik Olehkarena itu, diharapkan pihak Jasa Marga mencarikan solusi bagaimana transaksi itu hanya di bawah 8 detik“Jika bisa lebih cepat malah lebih bagus,” kata JamalDia memberikan contoh di Tiongkok, antrean kendaraan maksimal hanya 5 kendaraan di pintu tol“Ada peraturan jika lebih dari itu, tidak usah bayar,” lanjutnyaJamal menyebutkan permasalahannya tidak hanya sistim tol canggih saja tetapi juga jalan tol yang macet sehingga kendaraan yang mau masuk juga macet.

Contohnya, kata Jamal, di GT Semanggi 1 ada halte Polda Metro Jaya, jalur busway, puteran bundaran,bus-bus yang ngetem“Maju sedikit akan terkena pintu tol keluar Tebet, banyak jalur yang menyilang,” kata JamalJamal memberikan saran, sebaiknya diberikan pengumuman jauh-jauh dari gerbang tol soal kondisi real“Misalnya pemikiran buka-tutup di Tegalparang (Mampang),Tegalparang ditutup dari jam 7 sampai 10, atau pemikiran teknis lainnya,” kata JamalDia juga menyambut baik, Jasa Marga sudah menerapkan e-toll card (kartu tol elektronik) pada beberapa pintu tolnya“Transaksi dengan kartu hanya butuh waktu dibawah tiga detik,” ujarnya(vit/bersambung)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Reduksi Konflik, Siap Rangkul Semua Elemen Pemuda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler