Pintu Air Masuki Siaga III

Hujan Merata di DKI, Bantaran Waspada Banji

Rabu, 22 September 2010 – 07:21 WIB

JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta mengimbau seluruh warga Jakarta untuk waspada ancaman banjirPasalnya, hujan yang terjadi sepanjang hari kemarin membuat sejumlah pintu air melonjak

BACA JUGA: Soal HKBP, DPR Pertimbangkan Panggil Wako Bekasi

Banyak di antaranya yang siaga III


“Sekecil apapun potensi banjir harus diwaspadai

BACA JUGA: Jalan Sudirman Juga Macet Parah

Setiap turun hujan deras, seluruh warga Jakarta diimbau untuk waspada
Apalagi, jika hujan merata dan daerah hulu juga hujan,” ujar Kabid Informasi Publik Pemprov DKI Cucu Ahmad Kurnia, kemarin.

Berdasarkan catatan krisis center, hampir semua wilayah DKI Jakarta diguyur hujan

BACA JUGA: Jalan HR Rasuna Said Banjir

Hal itu membuat pintu air bergerak dinamisSeperti ketinggian pintu air Katulampa setinggi 50 cm atau siaga empat dalam kondisi mendungLalu pintu air Pesanggrahan 150 cm atau siaga III dalam kondisi mendungPintu air Pulogadung 550 cm atau siaga III dalam kondisi hujan, pintu air Manggarai 750 cm atau siaga III dalam kondisi gerimisPintu air Pasar Ikan 170 cm dalam kondisi mendungPintu air Depok 135 cm atau siaga empat dalam kondisi mendung, pintu air Pluit 145 cm atau siaga empat dalam kondisi hujan serta pintu air Karet 480 cm atau siaga III dalam kondisi hujan.

Untuk mengantisipasi banjir, Pemprov DKI memang telah siapHal itu dibuktikan dengan sejumlah personel serta sarana perasarana yang disiagakanSeperti petugas pengendali di provinsi ada 13 orang, petugas pengendali di wilayah kota ada 17 orang, operator pompa/pintu air ada 276 orang, satgas di provinsi 25 orang dan satgas di wilayah kota ada 284 orang.

Sementara untuk kesiapan sarana dan prasarana, pompa stasioner 179 unit dengan kapasitas 290 meter kubik per detik, pompa mobile 83 unit dengan kapasitas 20 meter kubik per detikSelain juga waduk pengendali banjir tersebar di 54 lokasi dengan luas 196 hektareSementara pintu air pengendali banjir tersebar di 34 lokasi sebanyak 93 unitAda juga situ retensi tersebar di 26 lokasi dengan luas 122 hektare, saluran makro dan sub makro sepanjang 465 km, saluran penghubung dan mikro sepanjang 15.370 km dan tanggul pasang laut posko piket banjir 51 lokasiSedangkan penakar curah hujan ada di 16 lokasi dan titik pantau ketinggian air di hulu ada tujuh lokasi

Untuk kesiapan peralatan, Pemprov DKI juga menyiagakan alat berat 15 unit, kapal keruk dua unit, dump truck 42 unit, pick up 70 unit, takel enam unit, perahu karet sembilan unit serta handy talky 196 unit.

Menurut anggota Komisi A Taufik Ahmad Hadiawan, ancaman banjir yang terjadi di setiap wilayah DKI Jakarta harus menjadikan aparat siap setiap saatJika banjir datang setiap waktu, petugas sudah standby jemput bola untuk membantu masyarakatSehingga, upaya pertolongan pertama saat banjir, harus dikomando oleh walikota wilayah masing-masing dan diteruskan ke camat, lurah, RT/RW“Intinya mereka harus siapJangan menunggu komando dari provinsiKerjakan yang terbaik untuk menolong wargaBertindaklah cepat, tanggap, dan tepat,” imbaunya.

Anggota Komisi D Zaenudin menyatakan, untuk menanggulangi banjir Jakarta, yang perlu diperbanyak justru pembangunan waduk dan situSemakin banyak dibangun, akan semakin banyak air yang mampu ditampungHal itu bisa meminimalisasi potensi banjir akibat minimnya daerah resapan“Pengerukan saluran itu penting untuk memperlancar aliran airTapi pembangunan waduk dan situ ini juga sangat pentingSetiap tahun jangan satu-satuKasih kesempatan Dinas PU untuk membangun 50 waduk sekaligusBanjir pasti tuntas,” katanya(aak/pes)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terkena Razia Dua Kali Dipulangkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler