JAKARTA - Kebocoran pipa gas milik PT Transgasindo Internasional (TGI) di kabupaten Indragiri Hulu, Riau memang telah diperbaikiNamun demikian, hingga saat ini produksi minyak PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) masih belum normal seperti semula
BACA JUGA: Giliran Singapura Ikut Curigai Indomie
Akibatnya, target lifting minyak pun terganggu."Walaupun pipa gas PT TGI sudah pulih, namun produksi CPI masih belum normal seperti semula
BACA JUGA: Ancam Kinerja Ekspor
Priyono memperkirakan produksi CPI baru bisa kembali seperti semula pada 20 Oktober pekan depan
BACA JUGA: Panggil BPOM, DPR Selidiki Kasus Indomie
"Kita prediksi bisa normal kembali pada 20 Oktober ini," ucapnya seraya menyebutkan, saat ini pihaknya terus melakukan pengawasan di lapangan, baik di lokasi kebocoran maupun kemungkinan terjadinya kebocoran pipa di tempat lain.Bocornya pipa gas milik anak perusahaan Pembangkit Gas Negara (PGN) yang terletak di Siberida, kabupaten Indragiri Hulu, Riau tersebut, sebut Priyono, sangat berpengaruh terhadap lifting minyak bumi nasional.
"CPI adalah Kontraktor produksi minyak terbesar, jadi kalau ini terganggu maka berpengaruh terhadap target lifting minyak secara nasional yang telah ditetapkan pemerintah yakni 965 ribu bphSaat ini, realisasi rata-rata produksi minyak secara nasional mencapai 955," terang Priyono.
Seperti diketahui, pada akhir Oktober lalu terjadi kebocoran pada pipa gas milik PT TGIDengan kejadian tersebut, lapangan-lapangan minyak yang dioperasikan oleh CPI, BOB BUMD SPR terganggu lantaran tidak mendapatkan suplai gas yang mengakibatkan terjadinya penurunan produksi hingga 150 ribu bph(yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masuk Hong Kong Lewat Jalur Legal
Redaktur : Tim Redaksi