Pisah Ranjang dengan Istri, Pria di Lima Puluh Kota Diduga Cabuli Putrinya, Ada Darah

Jumat, 04 September 2020 – 08:51 WIB
Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, LIMA PULUH KOTA - Seorang pria di Kecamatan Akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, RS (29) tega melampiaskan nafsu kepada putri kandungnya yang semata wayang dan masih balita.

RS diketahui pisah ranjang dengan istrinya.

BACA JUGA: Istri Sibuk Kerja, Kakek Berusia 59 Tahun Ini Malah Cabuli 4 Anak Tetangganya

Akibat perbuatan terlarang RS itu, korban mengalami pendarahan hingga harus mendapatkan perawatan medis.

Terbongkarnya perbuatan bejat RS terhadap anaknya yang berusia empat tahun itu, setelah ibu korban bertemu dengan korban, Selasa (1/9).

BACA JUGA: Astagfirullah, Guru Pesantren Cabuli Santri, Dilakukan di Kobong

Ibu korban tanpa sengaja melihat bagian kemaluan korban mengeluarkan darah.

Merasa khawatir, ibu korban pun kemudian membawa anaknya ke RSUD Adnan WD Payakumbuh, untuk pemeriksaan kesehatan.

BACA JUGA: Jelang PSBB, Ribuan Perantau Pulang Lewat Lima Puluh Kota

Setiba di rumah sakit itulah, tim dokter menemukan adanya tanda-tanda kalau korban telah dica**li.

Ibu korban pun membujuk korban untuk bercerita terkait apa yang telah dialaminya.

Setelah dibujuk, korban menceritakan penyebab pendarahan pada kemaluannya akibat dica**li oleh ayah kandungnya di dalam kamar tidur pada Senin (31/8), sekitar pukul 22.00 WIB.

Tidak terima setelah mendengar cerita sang anak, rasa kesal, marah dan emosi bercampur aduk, ibu korban bergegas mendatangi Polres Payakumbuh untuk melaporkan perbuatan bejat sang suami.

“Kami menerima laporan dari seorang ibu terkait perbuatan suaminya, perse**buhan terhadap anak kandungnya. Setelah menerima laporan, kami amankan pelaku. Saat ini pelaku RS sudah ditahan,” kata Kasatreskrim Polres Payakumbuh AKP M Rosidi, seperti dilansir Posmetro Padang, Kamis (3/9).

Rosidi menjelaskan, perbuatan bejat RS terungkap saat korban hendak diantarkan kepada ibunya, sebab kedua orang tua korban diketahui tengah pisah ranjang sejak lebaran Idulfitri.

Saat bertemu dengan anaknya, sang ibu melihat ada darah dari ke**min korban.

“Korban memang tidur dengan ayahnya di dalam satu kamar, karena korban masih balita. Dari keterangan korban kepada ibunya, peristiwa bejat itu juga pernah dilakukan terduga pelaku sebanyak lima kali selama bulan Agustus. Atas kejadian tersebut korban mengalami pendarahan hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit serta mengalami trauma psikis,” ucapnya.

Namun, tunggu. Setia Budi yang merupakan penasihat hukum dari terduga pelaku RS punya penjelasan dari sisi berbeda.

Dia mengatakan, kliennya dan ibu korban saat ini memang tengah pisah ranjang.

Meski begitu, korban masih sering ikut dan tidur bersamanya.

“Siang tadi (kemarin red), korban minta diantar ke rumah ibunya. Saat di rumah ibunya itu, korban minta minum, secara tidak sengaja air minum tumpah dan membasahi baju serta celana korban dan terlihat warna darah. Saat ditanya oleh sang ibu, korban mengaku terjatuh dari sumur. Begitu juga saat ditanya kepada ayahnya, juga didapat jawaban yang sama bahwa putri mereka itu jatuh dari sumur,” ucap Setia Budi.

Penasihat hukum RS itu berharap proses perkara yang dihadapi kliennya dilakukan secara profesional.

"Selaku penasihat hukum yang ditunjuk, meminta penyidik menindaklanjuti kasus hingga tuntas,” pungkas Budi. (us)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler