jpnn.com, JAKARTA - Aksi penikaman almarhum Bripka Frence dalam kerusuhan di Rutan Salemba cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Jawa Barat, dinilai sebagai cara baru teroris.
Para teroris selama ini tidak mengenal menggunakan pisau yang dibubuhi racun.
BACA JUGA: Polri Harus Introspeksi agar Tak Terus Disasar Teroris
Pengamat terorisme Al Chaidar menilai, aparat kepolisian perlu berhati-hati saat menghadapi pelaku-pelaku terorisme yang diperkirakan ada ratusan masuk ke Jakarta.
"Itu jelas merupakan hal baru. Mereka mengembangkan sendiri cara-cara penyerangan. Selama ini tidak dikenal menggunakan pisau yang dibubuhi racun," ujar Al Chaidar kepada jpnn, Sabtu (12/5).
BACA JUGA: IPW: 57 Teroris Masuk Jakarta Usai Rusuh di Mako Brimob
Cara para terduga teroris meyembunyikan pisau yang dibawa, kata Al Chaidar, juga merupakan hal baru.
Mereka dengan rapi menyembunyikannya di sela-sela celana dekat alat kelamin, sehingga dapat lolos dari pemeriksaan.
BACA JUGA: Detik-detik Menegangkan Dua Kali Serangan Susulan Teroris
"Itu juga, cara menyembunyikannya, tidak pernah orang Arab menyembunyikan pisau di celana dalam. Bagi mereka kan lebih baik mati daripada kehilangan alat vital," katanya.
Meski demikian, mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) ini meyakini aparat kepolisian memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang baik menghadapi para teroris.
"Setahu saya kepolisian jauh lebih canggih, mereka memanfaatkan teori temuan hasil penelitian kami. Itu langung diadopsi," pungkas Al Chaidar. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusuh Mako Brimob Dikaitkan dengan Ahok, PSI: Murahan!
Redaktur & Reporter : Ken Girsang