jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan, Polri harus mengevaluasi dua kasus penyerangan yang terjadi berturut-turut di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Dia menduga dua serangan dalam waktu berdekatan itu mencerminkan buruknya koordinasi di internal Polri dan ketidaktaatan pada standard operating procedure (SOP).
"Pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang kaget melihat isi rutan itu (Rutan Mako Brimob) overkapasitas adalah bukti nyata buruknya kordinasi dan kualitas pengawasan atasan terhadap bawahan di internal polri," ungkap Neta, Sabtu (12/5).
BACA JUGA: IPW: 57 Teroris Masuk Jakarta Usai Rusuh di Mako Brimob
Dia menambahkan, Polri harus melakukan introspeksi dan mengevaluasi diri agar tidak terus menjadi sasaran teroris. Menurutnya, pasca-indisen penyerangan dan penyanderaan di Rutan Mako Brimob membuat para teroris serasa mendapat angin.
"Polri perlu meningkat profesionalitasnya agar gerakan terorisme bisa segera dilumpuhkan," tuntas Neta.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Detik-detik Menegangkan Dua Kali Serangan Susulan Teroris
BACA JUGA: Rusuh Mako Brimob Dikaitkan dengan Ahok, PSI: Murahan!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Teroris Hendak Menuju Mako Brimob, Dor! Dor!
Redaktur : Tim Redaksi