jpnn.com - KARANGANYAR - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan groundbreaking Paralympic Training Center di Kelurahan Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jumat (8/3).
Nana mengatakan pembangunan Paralympic Training Center ini sangat penting untuk pembinaan atlet paralympic di Indonesia. Menurut dia, dengan pembinaan yang baik akan mampu meningkatkan kualitas maupun prestasi atlet paralympic Indonesia di kancah internasional.
BACA JUGA: Indonesia Pasok Kebutuhan Pangan di Tokyo Olympic and Paralympic Games 2021
"Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi tinggi, karena Jawa Tengah dipilih untuk (lokasi) pusat pelatihan paralympic tingkat nasional," kata Nana seusai mendampingi Presiden Jokowi.
Nana menegaskan kembali pernyataan Presiden Jokowi tentang capaian atlet paralympic Indonesia yang sangat membanggakan.
BACA JUGA: Nana Sudjana Berharap Konferwil PWNU Jateng Hasilkan Kebijakan Strategis Organisasi
Sejauh ini, atlet paralympic mampu membawa Indonesia menempati peringkat pertama di Aisa Tenggara. Kemudian, peringkat keenam pada gelaran Asian Paragames di Guangzhou, China.
"Ini prestasi baik dan tentunya ke depan bisa ditingkatkan kembali," ungkap Nana.
BACA JUGA: Golkar Sambut Baik Bila Jokowi Ingin Merapat
Dia menilai pembangunan training center tingkat nasional di wilayah Jawa Tengah ini dinilai cukup tepat. Sebab, selama ini Jawa Tengah dapat dikatakan sebagai rumahnya atlet paralympic. Kantor National Paralympic Committee of Indonesia juga berada di Jawa Tengah, tepatnya, di Kota Surakarta.
Sebutan Jawa Tengah gudang atlet paralympic dibuktikan dari banyaknya atlet dari provinsi ini yang menjadi tulang punggung kontingen Indonesia pada gelaran Asian Paragames beberapa waktu lalu.
Total, ada 37 atlet paralympic asal Jawa Tengah yang ikut serta dalam ajang tersebut.
"Kita memperoleh 12 emas, 12 perak, 14 perunggu. Ini prestasi yang sangat baik bagi atlet Jawa Tengah kalau dibandingkan dengan provinsi lain," kata Nana.
Selama ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menaruh perhatian serius terkait pembinaan atlet paralympic.
Pembinaan itu dilakukan melalui Pekan Paralympic Pelajar Daerah (PEPARPEDA) untuk kategori junior atau pelajar, Pekan Paralympic Provinsi (PEPARPROV) untuk atlet senior, serta Pemusatan latihan daerah dan PPLOP Paralympic.
Presiden Jokowi mengatakan Paralympic Training Center di Delingan, Karanganyar, dibangun di atas lahan seluas delapan hektare dengan anggaran Rp 409 miliar.
Terdiri atas gelanggang olahraga (GOR), asrama, ruang peralatan, ruang ganti atletik, tribun, skybridge, skywalk, lapangan atletik, dan sebagainya. Training center itu dapat menampung sekitar 300 atlet dan pelatih.
"Sarana olahraga yang dibangun ini berstandar internasional bagi atlet penyandang disabilitas. Saya harap training center untuk atlet paralympic ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dan mencetak prestasi," katanya.
Sementara itu, Presiden National Paralympic Committee of Indonesian (NPCI) Senny Marbun sangat senang pembangunan training center dapat dimulai tahun ini. Sebab, inilah yang diharapkan oleh atlet-atlet paralympic untuk meningkatkan kualitas dan prestasi. "Pembangunan ini yang kami harapkan agar prestasi kami makin memuncak ke atas," ujar dia. (jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : JPNN.com