jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy mengingatkan semua pihak jangan sampai melakukan kriminalisasi terhadap Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As'ad Said Ali, di tengah gonjang-ganjing pencarian Kepala BIN yang baru.
Ini disampaikan politikus Senayan yang akrab disapa LE, mengingat adanya tudingan yang dialamatkan terhadap pribadi As'ad oleh sejumlah pihak ini, awal pekan ini yang menyebut sejumlah nama yang disebut-sebut sebagai kandidat KaBIN terlibat pelanggaran hak asasi manusia (HAM), salah satunya As'ad Ali.
BACA JUGA: Indriyanto Mengidap Kanker, Pimpinan Lain Beri Semangat
"Pak As'ad Said Ali bukan pelanggar HAM, saya sudah tanya ke beberapa komisioner Komnas HAM bahwa tidak ada dokumen apapun di Komnas HAM yang menyatakan Pak As'ad terlibat dalam pelanggaran HAM," kata LE saat dihubungi JPNN.com, Selasa (24/2).
Karenanya dia menilai tuduhan personal kepada WakaBIN ini sangat subjektif, dan berdasarkan kepada kebencian pribadi.
BACA JUGA: Dituding Melobi Akil, BW Hanya Tersenyum
"Jangan melakukan kriminalisasi kepada beliau. Pak As'ad itu Wakil Ketua Umum PBNU, organisasi keagamaan terbesar di negeri ini dan bahkan terbesar di dunia. Beliau sangat dihormati di lingkungan NU dan pesantren pesantren," tegasnya.
Politikus yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR ini mengingatkan kalau ada pihak yang sengaja memainkan isu posisi Kepala BIN untuk mengkriminalisasi As'ad, maka akan banyak pihak yang tersinggung dan bereaksi. Karena itu serahkan saja urusan memilih KaBIN kepada Presiden Jokowi selaku user.
BACA JUGA: Mengelola Bank Sampah Untuk Hidup Lebih Baik
"Serahkan sepenuhnya kepada presiden Jokowi untuk memilihnya dengan objektif, mempertimbangkan segala aspek untuk kepentingan bangsa. Negara ini butuh suasana kondusif, tidak gaduh, agar nawa citanya Jokowi-JK bisa terwujud. BIN yang profesional dibutuhkan untuk membantu Presiden menciptakan suasana kondusif itu," tandasnya.
Diketahui belakangan beredar sejumlah nama masuk di bursa Kepala BIN. Ada Sjafrie Sjamsoeddin, As’ad Said Ali, Fachrul Razi, Agus Widjojo, Tubagus Hasanuddin, Andreas Pareira, dan Ikrar Nusa Bakti. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketemu Presiden, Bawaslu Curhat Soal Gedung dan Uang
Redaktur : Tim Redaksi