jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa, Marwan Jafar mengecam aksi mencuatnya paham komunis yang diarahkan kepada Joko Widodo. Menurutnya, cara-cara seperti itu tidak dibenarkan karena sudah mengarah kepada fitnah yang keji.
"Isu itu sangat kejam dan sudah fitnah. Masa Jokowi di fitnah seperti itu. Dia itu muslim yang taat. Isu itu tidak mendasar dan sangat menyesatkan masyarakat," kata Marwan Jafar di Jakarta, Kamis (3/7).
BACA JUGA: Sapma Hanura Gencar Sosialisasikan Visi Misi Jokowi-JK
Marwan mengatakan tim pemenangan harusnya berkompetisi dengan sehat. Apalagi kata dia, kampanye saat ini bersama dengan bulan suci Ramadan. "Harusnya fair bukan cara isu politik tak beradab. Di bulan Ramadan justru malah menyebar finah cederai Ramadan," tegasnya.
Hal yang sama juga dikatakan politikus Abdullah Mahmud Hendropriyono. Hendropriyono juga menyesalkan adanya mencuatnya isu komunisme dan pernyataan calon Presiden Prabowo Subianto yang mencurigai adanya kekuatan, untuk mengembalikan tumbuhnya komunisme di Indonesia.
BACA JUGA: Dewan Pers: Obor Rakyat Tak Bisa Dihukum dengan UU Pers
"Sama sekali tidak berdasar. Pernyataan Prabowo tersebut menunjukkan kemungkinan skenario dari konsultan asingnya, untuk meggunakan isu yang sangat sensitif di negara kita. Itu merupakan bagian dari skenario, untuk menjatuhkan kepercayaan rakyat terhadap Jokowi. Bahkan hal itu terkesan, sebagai upaya membenturkan TNI dengan rakyat," katanya.
Hendropriyono mengatakan, Jokowi sangat membanggakan TNI karena merupakan kebanggaaan bangsa dan kekuatan pertahanan. Kata dia, TNI harus terus dikembangkan agar mampu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia.
BACA JUGA: Jokowi-JK Berkuasa, Indonesia jadi Poros Maritim Dunia
"Pernyataan Prabowo tersebut karena khawatir terhadap program Jokowi-JK, yang justru akan memperkuat TNI, melalui peningkatan anggaran pertahanan menjadi 1.5% GDP dalam waktu 5 tahun, mengembangkan industri pertahanan nasional dan kesejahteraan para prajurit beserta keluarganya, sehingga TNI semakin disegani di dunia internasional," pungkasnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsep Revolusi Mental Diamini Akademisi
Redaktur : Tim Redaksi