JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), Chudri Sitompul mengaku diobok-obok dan dirongrong oleh partai besar yang merupakan terlahir sebelum era reformasi
Menurutnya, wacana kenaikan Parliamentary Threshold (PT) sebanyak 5 persen pada Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu merupakan bukti bahwa partai yang baru tumbuh sengaja untuk tidak diberi kesempatan berkembang.
"Partai yang lahir di era reformasi dirongrong dan diobok-obok
BACA JUGA: Mundurnya Ketua Demokrat DIY Tanpa Intervensi Kraton
Kalau perlu dikikis dan dihapuskanPeningkatan PT, menurut Churdi, sebagai bentuk intervensi aturan main partai-partai besar yang ada di DPR
BACA JUGA: PKNU Gelar Muktamar di Atas Kapal Pelni
Pemberlakukan PT juga secara langsung menghilangkan suara rakyat"Kami akan melakukan perlawanan karena itu menghilangkan aspirasi yang sebenarnya dijamin Undang-undang Dasar
BACA JUGA: Maju Pilkada, Istri Gubernur Riau Daftar ke Demokrat
Ini merupakan taktik dan strategi partai besar yang tidak reformis," ucapnya.Bukti lain adanya upaya "pengkerdilan" terhadap partai-partai yang lahir di era reformasi saat digelarnya Pemilu 2009Kata dia, PKNU bisa saja lolos PT seandainya suara yang diperoleh tidak menguap.
"Banyak suara kami yang menguap di daerahBukan hanya PKNU tetapi juga partai lain yang tidak mampu membayar saksi dibeberapa tempat sehingga hanya mendapat suara 2,1 persen suara," tukasnya.(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayoritas DPR Tetap Kontra Pemerintah
Redaktur : Tim Redaksi