PKNU Ungkap Manipulasi DPT di Wonosobo

Minggu, 19 April 2009 – 16:43 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Nahdlatul Ulama (Sekjen PKNU) Idham Chalid menjelaskan, persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu legislatif 9 April berawal dari kisruh DPT pilkada Jawa Timur beberapa waktu laluDi kasus Jatim itu, ada ribuan NIK ganda dan ribuan nama yang dikloning.

"Kasus DPT sudah makan korban yakni pasangan cagub-cawagub Khofifah-Mudjiono," ujar Idham ungkap saat mendampingi Koordiantor Tim Advokasi Forum Antarparpol, Moh Mahendradatta di Gerindra Media Centre (GMC), Jakarta, Minggu (19/4)

BACA JUGA: KPU Bentuk Tim Pencari Fakta

Forum ini terdiri 20 parpol, yakni Gerindra, Hanura, PKNU, PPRN, Merdeka, PBR, Partai Buruh, PPPI, Barnas, PDK, PSI, RepublikaN, PNBK,PPDI,PMB, Kedaulatan, Pakar Pangan, PKDI, PIS, dan PNIM.

Berdasar hasil olahan tim PKNU di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, ada 30 ribu DPT yang dimanipulasi
Rata-rata setiap desa ada 45 NIK ganda dan puluhan nama yang dikloning

BACA JUGA: DPT Harus Bersih dari 6 Hal

"Satu NIK dipakai 177 nama, di tempat lain hingga 224 nama," ungkapnya.

Hanya saja, Idham tidak berani secara lugas mengatakan bahwa kesalahan-kesalahan DPT itu sengaja dilakukan penyelenggara pemilu
"Itu kesalahan tulis atau kesengajaan, silakan menilai sendiri

BACA JUGA: Golkar Tunjuk Tim Negosiator

Kalau sengaja hal itu menguntungkan siapa, saya kira masyarakat sudah paham," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, sebagaimana Mahendradatta, Idham juga berharap agar sikap Forum Antarparpol ini tidak dipersepsikan sebagai keluhan parpol-parpol yang kalah"Masalah DPT khususnya pengurangan pemilih yang tidak masuk dalam DPT adalah sebuah pelanggaran pidana yang sepantasnya diusut dan menjadi tolok ukur penegakan hukum di negeri ini," demikian pernyataan tertulis Forum Antarparpol.

Mahendradatta menyebutkan, selain data dari Wonosobo tersebut, dalam waktu dekat pihaknya juga akan mengungkap temuan kasus DPT di Jawa Barat"Masalah ini sudah merupakan suatu kesalahan pidana yang harus diusut tuntas dan ditindak tegas, kalau tidak mau diduga sebagai upaya sistematis kecurangan dalam pemilu," ungkap Mahendra(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Freddy: SBY-JK Masih Oke


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler