jpnn.com - JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku tidak pernah memberikan instruksi kepada organisasi kepemudaan Gerakan Pemuda (Gema) Keadilan dan Benteng Muda PKS untuk menolak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi naik posisi menjadi gubernur DKI, jika Jokowi terpilih menjadi presiden.
"DPP maupun partai tidak pernah mengintruksikan kepada ormas atau sayap partai untuk melakukan survei atau bersikap menolak terhadap tokoh politik termasuk Ahok," kata Ketua DPP PKS Jazuli Juwaini usai diskusi "Siapa Dalang dan Wayang Capres 2014" di Cikini, Jakarta, Sabtu (29/3).
BACA JUGA: Serangan Sayap PKS ke Ahok Dinilai Salah Alamat
Jazuli mengungkapkan, ormas atau sayap PKS mempunyai otonomi sendiri. Mereka, lanjut dia, bisa menentukan sikap politiknya sendiri tanpa harus minta izin partai.
Jazuli menambahkan, PKS tidak mungkin menghasut untuk menolak siapapun dalam dunia demokrasi. "Itu kan ormas punya otonomi sendiri, ya itu sikap mereka dan kami tidak mengetahui dan tidak diberi tahu. DPP itu selalu menghormati demokrasi," tandas Jazuli.
BACA JUGA: Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin Berhati Nurani
Seperti diberitakan, Gema Keadilan dari PKS Jakarta dan Benteng Muda PKS mendukung ide penolakan Ahok menjadi Gubernur DKI apabila Joko Widodo alias Jokowi terpilih menjadi presiden dalam Pemilihan Presiden 2014.
Ketua Gema Keadilan, Reynold Darmansyah, mengatakan bentuk penolakan ini bukan hanya datang dari pihaknya semata, melainkan kehendak warga masyarakat DKI berdasarkan hasil survei Gema Keadilan. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Kalangan Santri Dukung Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Cara PKS Menghindari Capres Boneka
Redaktur : Tim Redaksi